Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Melihat Lebih Jauh Hubungan Chanel dengan Dunia Seni Tari

Menelusuri sejarah Gabrielle Chanel dan kecintaannya pada dunia tari. Serta melihat malam pembukaan Gala untuk musim dansa 19/20.

Melihat Lebih Jauh Hubungan Chanel dengan Dunia Seni Tari

Menjadi sebuah lambang kebebasan dan ekspresi dari keindahan, seni tari adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan Gabrielle Chanel. Kecintaan Gabrielle Chanel terhadap dunia tari telah terlihat jelas semenjak ia mengikuti kelas dansa bersama Isadora Duncan. Namun lewat perkenalannya dengan Misia Sert, seorang sosialita Polandia, pianis, muse dan pendukung seni yang menikah dengan pelukis dan muralis José Maria Sert, akhirnya membuat Gabrielle Chanel terlibat di dalam dunia seni tari. Terima kasih kepada Misia, yang tetap menjadi sahabatnya selama lebih dari 30 tahun, Gabrielle Chanel dapat bertemu dengan sederet seniman-seniman berbakat dan visioner yang juga menjadi teman-temannya. Di antara mereka adalah Sergei Diaghilev pendiri perusahaan Ballets Russes.



Jauh dari sekadar tari klasik yang konvensional, Ballet Russes berhasil membawa estetika baru dalam dunia seni balet. Ballet Russes menjadi tempat di mana musik, tari dan seni visual bertemu. Diaghilev mengundang para musisi, koreografer dan pelukis terhebat pada masa itu untuk mengambil bagian dalam karya-karyanya: dari Mussorgsky hingga Prokofiev, Rimski-Korsakov hingga Debussy, dari Satie ke Ravel, Braque ke De Chirico, Matisse ke Picasso dan Utrillo ke Cocteau.



Di tahun 1924, Gabrielle Chanel yang selalu berorientasi pada kenyamanan dan kebebasan bergerak dalam setiap kreasinya mengambil bagian dalam merancang kostum untuk para penari pada pertunjukan Le Train Bleu yang diproduksi oleh Ballets Russes. Le Train Bleu berkisah tentang kaum borjuis yang hidup hanya bersenang-senang. Sebuah metafora untuk masyarakat tahun 1920-an dan untuk itulah Gabrielle Chanel menciptakan kostum paling kontemporer yang dapat dikenakan dalam kehidupan nyata. Dua kostum dari pertunjukan tersebut masih disimpan sampai hari ini di Museum Victoria & Albert di London. Pada 1992 Le Train Bleu berhasil mengadakan pertunjukan di Opéra de Paris.

Sejak Diaghilev berhasil menyatukan dunia mode dan seni tari dalam Ballets Russes-nya, kedua seni ini tidak dapat dipisahkan lagi dengan rumah mode Chanel. Berangkat dari kecintaannya terhadap dunia seni, Karl Lagerfeld telah berkolaborasi dengan banyak koreografer di berbagai kesempatan. Pada tahun 1986 dan 1987, ia membuat dua kostum balet untuk koreografer Jerman, Uwe Scholz. Pada 2009, ia mendesain pakaian untuk Elena Glurjidze yang dikenakan di pertunjukan The Dying Swan. Butuh lebih dari 100 jam untuk membuat tutu yang terbuat dari lebih dari 2.500 bulu. Di tahun 2016, atas permintaan Benjamin Millepied, ia menciptakan set dan kostum untuk pertunjukan balet Quartet Brahms-Schönberg.



Melanjutkan warisan dari pendirinya, sejak tahun 2000 rumah mode Chanel secara konsisten telah menjadi mitra resmi dari Nijinsky Awards Ceremony yang diselenggarakan di Monako, dan sejak tahun 2018 juga telah menjadi pendana untuk pembukaan musim dansa di Opéra dengan kostum yang dibuat oleh Karl Lagerfeld untuk Chanel.



Di tahun keduanya, malam pembukaan Gala untuk musim dansa 2019/2020 nasional Opéra de Paris berlangsung pada 20 September 2019 di Palais Garnier. Untuk musim ini, dengan mengangkat tema Variations, pertunjukan dikoreografikan oleh teman Gabrielle Chanel, Serge Lifar, dengan kostum yang dipersiapkan di bawah arahan Virginie Viard, Direktur Artistik dari koleksi Chanel. Sebuah malam yang sempurna untuk merayakan hubungan kerjasama yang abadi dari rumah mode Chanel.




Mawar, lili, tulip, wisteria, bunga jagung, dan violet: rangkaian bunga-bunga ini menjadi tema dari busana yang dikenakan oleh enam penari utama dalam pertunjukan Variations. Tutus tule berbahan sutra juga menambah kesan murni yang minimal, sedangkan aksen warna hitam yang berada di bagian bawah rok menampilkan modernitas grafis sehingga berhasil menyoroti setiap gerakan dari para penari. House of Lemarié, sebuah perusahaan parurier bunga milik Métiers d'art Chanel, menjadi pembuat bunga-bunga untuk setiap kostum: sutra organza, manik-manik, benang lurex hijau dan perak abu-abu serta kelopak sutra dalam warna pastel membentuk buket bunga, yang kemudian ditempelkan dengan hati-hati pada garis hitam yang dilukis dengan tangan.




(Foto: Courtesy of Chanel, Instagram @chanelofficial)