Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

18 Lagu di Era '80-an yang Tak Lekang oleh Zaman

Kami akan membawa Anda untuk kembali menikmati hits terbaik dari di masa itu.

18 Lagu di Era '80-an yang Tak Lekang oleh Zaman

Musik di era '80-an umumnya identik dengan penggunaan synthesizer serta vokal yang keras dan mantap dari penyanyi dengan gaya rambut tinggi yang mengenakan busana berbahan kulit dan spandex. Di balik semua itu, ini adalah masa di mana musik mengalami peralihan dari groove tahun '70-an dan genre garage rock yang bertemu dengan lagu gangster rap di tahun '90-an. Mulai dari New Age punk hingga hits terbaik Motown, berikut adalah lagu-lagu di era '80-an yang kami suguhkan bagi Anda. 


1. The Safety Dance - Men Without Hats


Grup band bergenre new wave synth-pop asal Kanada yakni Men Without Hats mengusung sebuah lagu unik berjudul The Safety Dance. Dengan paduan nada yang cocok digunakan untuk bergoyang, The Safety Dance seakan menunjukkan jika lagu ini hanya dikhususkan bagi Anda yang benar-benar ingin menari. 


2. This Charming Man – The Smiths


This Charming Man bercerita tentang seorang pria yang tampaknya penuh drama dan sangat stylish. Ia ingin pergi bersenang-senang, hanya saja ia belum memiliki pakaian untuk dikenakan nanti. Sebuah situasi yang sangat familier bagi kita, bukan?


3. 9 to 5 – Dolly Parton


Lupakan sejenak soal penggunaan synthesizer dan overproduction yang mendominasi lagu-lagu pada masa itu. Selain enak untuk didengar, lagu 9 to 5 yang dibawakan oleh Dolly Parton ini juga menyampaikan pesan secara terang-terangan tentang realita kehidupan para pekerja sekaligus menjadi seruan anti-kapitalis yang relevan sepanjang zaman. 


4. Call Me – Blondie


Lagu yang dibawakan oleh grup rock asal Amerika Serikat ini memberikan pesan yang cukup manis, yakni silakan menghubungi Debbie Harry kapan saja dan ia akan menyempatkan waktunya bagi Anda. Sang vokalis seakan memanggil Anda dengan suara teriakannya di bagian chorus disertai dengan alunan dentum gitar bass yang sangat terasa.


5. Under Pressure – Queen dan David Bowie


Berbicara tentang David Bowie tentu tak lepas dari kesannya sebagai sosok yang luar biasa. Sementara itu, Freddie Mercury juga memiliki citra sebagai figur yang fantastis. Kombinasi keduanya menghasilkan karya yang spektakuler dan dikenal dalam lagu hits berjudul Under Pressure. Hanya saja, track yang ditulis oleh David Bowie beserta keempat anggota Queen ini jarang dibawakan bersama-sama di atas panggung.


6. 99 Red Balloons – Nena


99 Red Balloons awalnya dirilis dalam bahasa Jerman di tahun 1983 di album self-titled mereka. Namun Nena dengan senang hati menciptakan versi baru yang dibawakan dalam bahasa Inggris untuk penggemarnya di Amerika Serikat. Lagu ini pun terdengar begitu unik, lengkap dengan injeksi synthesizer ala musik tahun '80-an.


7. Don’t You Want Me – The Human League


Don’t You Want Me menjadi duet menarik dari The Human League yang terdiri dari Philip Oakey, Joanne Catherall dan Susan Ann Sulley. Bagian chorus-nya yang dimulai dengan lirik “Don’t you want me, baby” seakan mengajak Anda untuk ikut bernyanyi bersama. Lagu ini diambil dari album ketiga mereka yang bertajuk Dare di tahun 1981. 


8. I Wanna Dance with Somebody – Whitney Houston


Suara Whitney Houston yang merdu nyatanya tidak hanya cocok untuk lagu-lagu ballad. I Wanna Dance with Somebody adalah bukti nyata keindahan suaranya dengan iringan musik yang semangat dan pas untuk menemani Anda berdansa. Oleh karena itu, jangan sampai Anda melupakan lagu ini saat berkaraoke di akhir pekan.


9. I’m So Excited – The Pointer Sisters


I’m So Excited tentu sudah tidak asing di telinga Anda mengingat lagu ini kerap muncul di berbagai film dan acara televisi. Diambil dari album berjudul So Excited di tahun 1982, tembang ini juga menjadi favorit banyak orang dan membuat siapa pun yang mendengarnya ketagihan.


10. Push It – Salt-N-Pepa


Para penggemar rap misoginis di tahun 2019 kerap mengeluhkan jika lagu rap yang dibawakan oleh wanita terdengar lebih vulgar. Klaim tersebut terkesan problematik dan tidak sepenuhnya benar. Lagu Push It rilisan tahun 1986 ini adalah salah satu dari sekian lagu milik grup musik hiphop wanita bernama Salt-N-Pepa yang menjadi andalan bagi wanita yang bebas membicarakan soal seks.


11. Party All the Time – Eddy Murphy


Eddy Murphy membuktikan bahwa dirinya adalah figur yang serba bisa. Bukan hanya dikenal sebagai seorang aktor dan komedian, ia juga merupakan seorang penulis dan seniman. Meskipun karirnya di dunia musik tidak bertahan lama, Party All the Time menjadi karyanya yang sempurna dan hingga kini masih cocok diputar untuk menemani Anda berpesta.


12. It’s Raining Men – The Weather Girls


Lagu dari album bertajuk Success yang dirilis tahun 1983 ini adalah salah satu karya terbaik dari The Weather Girls. Grup duo asal Amerika Serikat tersebut berkomitmen untuk membuka lagunya dengan dialog, kemudian menyuguhkan chorus yang energik disertai lirik yang ceritanya bisa kita kaitkan dengan kehidupan.


13. When Doves Cry – Prince


Musik dance di tahun '80-an yang ceria tidak terlalu memperhatikan emosi. When Doves Cry diambil dari album Prince yakni Purple Rain, menyuguhkan sebuah lagu yang masih bisa membuat Anda bergoyang. 


14. Sexual Healing – Marvin Gaye


Marvin Gaye merilis Sexual Healing pada tahun 1982 dari album Midnight Love, sebuah lagu yang menyuratkan hasrat seksual dari seorang penyanyi soul kenamaan Amerika Serikat.

 

15. Like a Prayer – Madonna


Madonna telah menunjukkan eksistensinya sebelum cancel culture mulai merambah. Ia mengesampingkan unsur politik dan menunjukkan kebolehannya sebagai penyanyi pop dengan memadukan elemen gospel dalam lagunya. Hasilnya adalah lagu bop Like a Prayer yang pas untuk menemani Anda bergoyang.


16. You Give Love a Bad Name – Bon Jovi


You Give Love a Bad Name cocok dinikmati dengan suara yang keras dan arena konser. Salah satu track dari album Slippery When Wet ini menjadi lagu terbaik dalam satu dekade dan tak ada yang bisa mengalahkan kehebatan Bon Jovi.


17. Start Me Up – The Rolling Stones


Start Me Up menjadi lagu ikonis Rolling Stones di masa kejayaannya. Track yang dirilis tahun 1981 itu terdengar sederhana. Kendati demikian, suara Mick Jagger yang mantap menunjukkan kemampuannya yang sangat luar biasa dalam bernyayi.


18. White Wedding – Billy Idol


White Wedding merupakan bentuk permohonan misterius dari Billy Idol kepada adik perempuannya saat hari pernikahannya. Hingga kini, White Wedding masih menjadi satu-satunya lagu pernikahan bertema gothic dan makna yang tersirat pun masih diperdebatkan. 


(Penulis: Erica Gonzales; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar US)