Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Inilah Merek Favorit Para Anggota Kerajaan Inggris

Beli notebook, jaket, dan banyak hal lainnya yang sama seperti milik Ratu Elizabeth, Pangeran Charles dan Pangeran Phillip.

Inilah Merek Favorit Para Anggota Kerajaan Inggris

Para anggota kerajaan memiliki kebebasan untuk berbelanja di mana pun mereka mau dan mereka biasanya hanya menggunakan produk yang memiliki izin royal warrant itu sendiri.

Beberapa brand yang memiliki royal warrant diizinkan untuk menampilkan lambang Royal Arms di dalam material pemasaran. Para anggota kerajaan biasanya menolak untuk mempromosikan barang-barang komersil, terkecuali perusahaan yang sudah memiliki royal warrant. Namun tidak mudah untuk sebuah perusahaan dapat memiliki royal warrant

Pertama, sebuah perusahaan wajib menyediakan barang atau jasa kepada para anggota keluarga kerajaan (terutama untuk sang Ratu, Pangeran Phillip dan Pangeran Charles, ketiganya memiliki kuasa untuk memberikan warrant) selama 5 tahun. Lalu, Nigel Fulton, pemilik label Fultom Umbrellas yang sudah memiliki royal warrant mengatakan kepada Town & Country awal tahun ini, "Anda harus menunggu sampai Anda diundang untuk mendaftarkan perusahaan Anda, hal ini bukan terjadi secara otomatis." ujarnya. "Untuk mendaftarkan diri, perusahaan harus memberikan daftar lengkap kinerja perusahaan mereka agar dapat dievaluasi jika mereka sudah memenuhi standar." 

"Dari mulai daftar finansial, supply base, dari mana setiap komponen berasal, ketentuan untuk para pekerja, supply policies, standar kesehatan dan keamanan, serta standar untuk lingkungan sekitar," Fulton menjelaskan. 

Hanya setelah proses panjang dan detail, sebuah brand dapat diberikan royal warrant. Walau begitu, warrant tersebut perlu diperbarui setiap 5 tahun sekali. Ada 14 perusahaan yang berhasil mendapatkan warrant dari setiap anggota kerajaan yakni sang Ratu, Pangeran Phillip dan Pangeran Charles. Sayangnya hanya sedikit dari mereka yang dapat Anda miliki dari jauh. Namun, berikut daftar 10 brand favorit para anggota kerajaan yang dapat Anda coba untuk diri sendiri.



1. Smythson 

Supplier alat tulis, leather goods dan alat kantor.

Smythson memulai kerja sama dengan para anggota kerajaan sejak tahun 1890-an, ketika Ratu Victoria mengizinkan perusahaan ini untuk membuat alat tulis untuk setiap kediaman anggota kerajaan. Akhir-akhir ini, brand tersebut masih menyediakan alat tulis untuk sang Ratu dan produk kulit mereka kepada Pangeran Phillip. Sementara itu, Pangeran Charles juga mendapatkan alat tulis dan alat kantor mereka dari Smythson. 




2. Barbour

Produsen pakaian anti air dan pakaian pelindung.

Perusahaan milik keluarga ini sudah berdiri sejak tahun 1984 dan mendapatkan royal warrant mereka di tahun 1974 oleh Pangeran Phillip. Sang Ratu mungkin merasa cemburu melihat busana yang dikenakan suaminya sehingga pada tahun 1982, ia memberikan royal warrant atas namanya sendiri. Kemudian, Pangeran Charles mengikuti jejaknya di tahun 1987.




3. Halcyon Days

Halcyon Days membanggakan diri mereka akan craftmanship khas Inggris dan dedikasi mereka dalam menciptakan produk dengan tangan. Perusahaan ini bahkan memegang tiga royal warrant sekaligus untuk menyediakan para anggota kerajaan produk dari Objets d'Art.




4. Daks

Menurut situs Royal Warrant Holders' Association, label mewah ini adalah label pertama yang melahirkan produk self supporting trousers di tahun 1930-an. Sekarang untungnya celana tersebut sudah banyak beredar untuk siapa saja. Namun hal itu tidak menggoyahkan posisi Daks sebagai label legendaris Inggris yang menyediakan pakaian untuk sang Ratu sekaligus Pangeran Phillip dan Pangeran Charles.




5. Ede & Ravenscroft

Pernahkah Anda berpikir dari mana jubah koronasi Ratu Elizabeth atau jas upacara Pangeran Phillip berasal? Busana megah tersebut berasal dari Ede & Ravenscroft, yang merupakan tempat tujuan para anggota kerajaan membuat jubah untuk segala upacara sejak 1689. Hingga hari ini, label jubah ini sudah memegang 3 royal warrant dan menyediakan layanan menjahit untuk sang Ratu. (Mereka juga terkadang membuat pakaian yang bisa dikenakan siapa saja, seperti kemeja di foto ini)




6. Gieves & Hawkes

Penjahit dan toko pakaian.

Gieves & Hawkes terlibat di dua perusahaan, satu yang menyediakan pakaian untuk British Royal Navy dan lainnya yang menyediakan pakaian untuk British Army (yang kemudian membuat Hawkes mendapatkan royal warrant di tahun 1799). Sekarang keduanya sudah bersatu, Gieves & Hawkes merancang jas pria sekaligus peralatan militer. Brand ini menyediakan jasa untuk para militer bawahan sang Ratu dan terkadang Pangeran Phillip serta Pangeran Charles juga mengenakan rancangan mereka.




7. Hatchards

Toko buku.

Sebagai toko buku tertua di London, Hatchards mengeklaim bahwa Ratu Charlotte (istri dari Raja George III) adalah salah satu pelanggan pertama mereka. Hatchards menawarkan berbagai edisi pertama buku langka dan buku yang sudah ditandatangani bersama dengan buku biasa lainnya. Pelanggan toko ini di antaranya adalah Pangeran Charles, Pangeran Phillip dan sang Ratu.




8. James Purdey & Sons

Pembuat senjata dan peluru.

Putra dari Ratu Victoria (Raja Edward VII) memberikan James Purdey royal warrant pertamanya di tahun 1868. Beberapa dekade kemudian, Ratu Victoria juga memberikan warrant untuk mereka. Sejak itu setiap anggota kerajaan sudah memberikan warrant kepada brand ini. Selain untuk membeli peralatan menembak, perusahaan ini juga memproduksi produk kulit dan pakaian.




9. Kinloch Anderson

Penjahit dan pembuat kilt.

Raja George V memberikan Kinloch Anderson royal warrant pertama mereka. Sejak itu brand ini adalah tujuan para anggota kerajaan dalam hal kilt, rok tartan dan lainnya.




10. Jaguar

Produsen alat transportasi.

Aston Martin dan Bentley juga memegang royal warrant, tetapi Jaguar dan Land Rover adalah satu-satunya perusahaan otomotif yang memegang warrant dari ketiga anggota kerajaan. (Di sini, Pangeran Phillip terlihat sedang melihat mobil terbaru lansiran Jaguar pada tahun 1957 ketika mengunjungi Motor Industry Research Association.)



(Penulis: Chloe Foussianes; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)