Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

13 Manfaat Teh Peppermint agar Menjadi Teh Pilihan Anda

Ketahui manfaat teh peppermint yang dapat Anda jadikan sebagai teh favorit.

13 Manfaat Teh Peppermint agar Menjadi Teh Pilihan Anda

Berkat rasanya yang segar dan menenangkan sistem pencernaan, teh peppermint memiliki beragam manfaat yang dipercaya selama berabad-abad. Daun dari tumbuhan herbal ini mengandung minyak yang penting – meliputi mentol, menthone, dan limonene – serta mengandung banyak mikronutrien dan kandungan senyawa tumbuhan yang berkontribusi terhadap berbagai manfaat bagi kesehatan.


Meski tidak banyak studi yang berkaitan dengan manfaat teh ini, beberapa riset telah meneliti potensi kesehatan yang terkandung dalam minyak dan ekstrak peppermint. Bersama dengan Jenna Hope, ahli gizi, kami melihat manfaat dari menjadikan teh pilihan Anda:


13 Manfaat Teh Peppermint:

Dalam studi laboratorium, peppermint terbukti memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, aktivitas anti tumour, dan beberapa kandungan anti alergi,” berdasarkan hasil penelitian kandungan teh peppermint yang dilakukan oleh Boston’s Tufts University. Namun, mereka tulis, “studi antara manusia dengan peppermint sangat terbatas dan tidak ada uji klinis terhadap teh peppermint. Dengan demikian, kami menggabungkan 13 kandungan teh peppermint yang bermanfaat bagi kesehatan:

1. Kaya akan mikronutrien

Meski Anda tidak mengonsumsi jumlah  peppermint yang cukup untuk menunjukkan efek yang signifikan terhadap nutrisi di dalam tubuh, tumbuhan ini mengandung beragam kandungan mikronutrien dan senyawa tumbuhan

“Peppermint mengandung beragam mikronutrien dan senyawa tumbuhan.”

“Daun peppermint mengandung potassium, kalsium, magnesium, sodium, dan zat besi, serta seng, dan tembaga dalam jumlah yang kecil,” ungkap Jenna. Contoh, dua daun peppermint mengandung 2.6 miligram magnesium. The Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk orang dewasa sebesar 400 miligram untuk laki-laki dan 310 miligram untuk perempuan.


2. Sumber polifenol

Peppermint adalah sumber dari polifenol, sebuah kandungan kimia yang ditemukan di dalam tumbuhan – secara spesifik adalah flavanols yang bernama eriocitrin, letueolin, dan hesperidin,” ungkap Jenna. “Flavanols diketahui dapat mendukung kesehatan jantung,” jelasnya. “Penelitian menemukan bahwa polifenol akan keluar ketika teh peppermint diseduh dan didiamkan selama lima menit dibandingkan dalam waktu satu hingga dua menit.” Uji menggunakan tube menemukan bahwa peppermint mengandung antiokdsidan yang tinggi,” tambah Jenna.


3. Mengobati masalah pencernaan

Peppermint dapat membantu meredakan gejala-gejala terkait masalah pencernaan, termasuk kandungan gas, kembung, dan makanan sulit dicerna, khususnya dalam bentuk minyak. Kandungannya membuat otot menjadi rileks dan dipercaya untuk membantu proses pencernaan. “Studi terhadap hewan menemukan efek relaksasi terhadap otot di bagian pencernaan,” ungkap Jenna. “Riset menemukan bahwa efeknya lebih terasa melalui daun keringnya dibandingkan daun segarnya.”


4. Mengobati penyakit akibat pencernaan

Efek relaksasi otot dari peppermint juga dapat berguna untuk mengelola iritasi saluran pencernaan atau penyakit mag. Namun, Jenna mengatakan bahwa perlu ada uji klinis yang cukup untuk menyimpulkan hal ini. Sebuah penelitian dari sembilan riset yang melibatkan 900 orang yang mengalami iritasi saluran pencernaan menemukan bahwa kapsul yang mengandung minyak peppermint mengurangi gejala iritasi sebesar 40 persen setelah empat minggu, dibandingkan menggunakan placebo yang turun sebesar 24 persen.

Riset tambahan juga menunjukkan pengurangan efek dari penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) di masa kehamilan, tambah Jenna. Namun, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung hal ini. Meski tidak ada penelitian yang mencari tahu tentang efek dari teh peppermint bagi pencernaan, teh ini memiliki kemungkinan memberikan efek yang sama.


5. Memiliki kandungan yang menenangkan

Peppermint memiliki efek menenangkan sistem syaraf utama dan membantu meredakan kecemasan. Sebuah studi menemukan bahwa menghirup aroma peppermint dapat meredakan rasa sakit atau kecemasan yang diakibatkan adanya alat kateter untuk pasien jantung.


6. Menyegarkan bau mulut

Berkat rasanya yang segar, peppermint kerap digunakan sebagai bahan baku pasta gigi, obat kumur, dan permen. Kandungan antibakteri di dalamnya dapat membunuh bakteri di area mulut – tahap awal dari radang gusi dan penyebab utama dari bau mulut.


7. Meredakan sinusitis

Peppermint memiliki salah satu kandungan yaitu mentol yang terbukti dalam melegakan sirkulasi pernapasan, berdasarkan temuan dari Cardiff’s University College. Hal ini dikarenakan aksi spesifik yang merangsangkan syaraf pernapasan dan tidak berkaitan dengan aroma dari peppermint. Secara umum, minuman panas dapat meredakan gejala sinusitis.


8. Meredakan rasa mual

Meski tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa teh peppermint dapat membantu meredakan gejala mual, beberapa riset telah dilakukan terkait kandungan senyawa di dalamnya, seperti mentol. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shiraz University of Medical Sciences, Iran menemukan bahwa mentol dapat meredakan rasa mual yang berkaitan dengan migrain.


9. Meredakan rasa sakit akibat menstruasi

Peppermint sebagai pereda sakit dan relaksasi otot, juga dapat meredakan gejala yang diakibatkan oleh menstruasi. Dalam sebuah studi yang melibatkan 127 perempuan dengan sakit akibat menstruasi, kapsul dengan ekstrak peppermint bekerja secara efektif dengan obat pereda rasa sakit. Ekstrak daun ini juga meredakan gejala mual dan diare.


10. Meningkatkan fokus

Aroma peppermint dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi. Dalam sebuah penelitian yang mencari tahu performa kognitif 144 partisipan, aroma peppermint ditemukan meningkatkan daya ingat dan kepekaan.


11. Memiliki potensi untuk menjaga daya tahan tubuh

Meski, tidak ada studi tentang efek kandungan antibakteri dari teh peppermint, minyak peppermint terbukti dalam membunuh dan mencegah pertumbuhan berbagai bakteri yang didapat dari makanan seperti E. coli dan Listeria yang dikenal dapat menyebabkan penyakit bagi manusia, seperti pneumonia. Dengan demikian, peppermint mungkin dapat menjaga imunitas tubuh, tetapi belum ada bukti ilmiah yang mendukung.


12. Meredakan gejala alergi

Komponen utama yang dimiliki peppermint selain mentol adalah rosmarinic acid yang terbukti dapat meredakan gejala akibat reaksi alergi, seperti hidung dan mata yang gatal. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Okayama University, peppermint memiliki kandungan yang dapat mengurangi reaksi alergi seperti bersin dan hidung yang gatal. Namun, belum ada bukti bahwa meminum teh peppermint memiliki efek yang serupa, tetapi untuk penderita alergi jangka panjang, dapat dicoba.


13. Tidak mengandung kafein

Ketika Anda membeli teh siap seduh, atau daun teh, atau bahkan memetiknya sendiri, teh peppermint tidak memiliki kandungan kafein sehingga Anda dapat menikmatinya kapan saja. Anda dapat menikmatinya setelah makan untuk menghindari masalah pencernaan, sebelum tidur untuk meregangkan otot, atau di pagi hari untuk menambah kesegaran.

Ketika ingin menyeduh, tidak ada dosis yang tepat tentang berapa banyak Anda dapat mengonsumsi teh ini. “Kurangnya studi ilmiah, kami tidak dapat memberi klaim tentang jumlah konsumsi,” ungkap Jenna yang mendapatkan bahwa penting untuk mengetahui interaksinya dengan kandungan zat besi di dalamnya.

“Teh peppermint terbukti dapat menyerap seluruh jenis zat besi,” jelasnya. “Untuk itu, setiap orang yang hanya mengonsumsi produk tumbuh-tumbuhan tidak boleh mengonsumsi teh ini bersamaan dengan jenis makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan dan gandum.”


(Penulis: Annie Hayes; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)