Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

6 Cara Mudah untuk Terus Berlari Ketika Terasa Sulit & Capai

Pelatih bagikan strategi cepat untuk mengembalikan semangat Anda saat berlari.

6 Cara Mudah untuk Terus Berlari Ketika Terasa Sulit & Capai

Banyak alasan untuk mencintai olahraga lari, dan akhir-akhirnya, jutaan alasan muncul tentang sulitnya melakukan olahraga lari saat ini. Baik mengatur waktu selama bekerja di rumah dengan jadwal lari Anda atau enggan kembali ke rutinitas normal yang sempat Anda lakukan ketika masih bekerja di kantor. Beragam alasan yang membuat Anda sulit untuk kembali berlari.

Namun, jika Anda adalah seorang pelari, mengencangkan tali sepatu dan mulai berlari kerap menarik Anda ke dalam situasi sulit sehingga olahraga ini terasa berat.

Untuk itu, Bazaar akan mengubah pandangan Anda dan mengembalikan fokus Anda untuk menemukan semangat dalam berlari dengan membagikan strategi terbaik dari pelatih untuk mengembalikan semangat Anda terhadap olahraga lari.


Masalah #1: Anda stres

Solusi: Hubungin teman Anda

Dalam banyak kesempatan, berlari dapat melepas stres tetapi umum dirasakan setelah berolahraga. Jika ada merasa cemas untuk memulainya, Annick Lamar, seorang pelatih lari yang memiliki sertifikat dari USA Track & Field (USATF) yang tergabung dalam New York Road Runners merekomendasikan untuk menghubungi teman Anda.

Pasang headphones Anda dan berbicara dengan teman Anda selagi berlari, seperti Anda berlari bersama dengannya. Anda juga tidak perlu khawatir dengan jarak dan waktu tempuh Anda selama berlari. “Fokus untuk keluar pintu rumah setiap hari. Hal ini dapat membantu Anda mengelola stres,” ungkap Annick.

Lalu Annick juga merekomendasikan Anda untuk temukan rute yang tenang, berinteraksi dengan alam dapat membantu Anda mengurangi stres saat berlari. Ia mendorong para pelari yang tinggal di kota untuk keluar dari hiruk pikuk kota, dan mencari taman yang jauh dari keramaian. “Menghabiskan waktu di sebuah tepat yang istimewa dapat mendorong Anda untuk mulai berlari tanpa merasa sesak selagi mencerna stres yang dirasakan.”

Jika cara tersebut tidak berhasil atau Anda merasa terlalu tegang untuk bergerak, ambil waktu istirahat. Jangan merasa bersalah jika pilihan tersebut adalah pilihan terbaik bagi Anda. Holly Roser, seorang pelatih kebugaran dan juga pemilik Holly Roser Fitness di San Francisco mengungkapkan bahwa Anda dapat memeriksa detak jantung Anda jika merasa lebih tegang dibandingkan biasanya. Jika detak jantung Anda saat beristirahat masih berada di atas 100, Anda dapat melanjutkan aktivitas tadi dengan berjalan kaki. Angin segar dapat membantu Anda untuk lebih tenang dan lebih siap untuk berlari lagi.


Masalah #2: Berlari terasa sangat panas

Solusi: Bawa air minum dan pakai pakaian olahraga yang sesuai.

Hidrasi adalah hal yang penting di cuaca yang panas dan lembap, sehingga Anda harus membawa air untuk diminum saat Anda berlari, mau itu jarak dekat atau jauh. Botol minum berukuran sedang dapat memudahkan Anda untuk berlari dengan membawa air. Jika Anda ingin berlari dengan jarak yang jauh, Anda pun dapat membawa air yang memiliki kandungan elektrolit.

Kenakan pakaian olahraga yang menyerap keringat juga dapat membuat Anda berlari dengan nyaman termasuk kaus kaki, satu bahan pakaian yang kerap dilupakan pelari, ungkap Annick. Hindari memakai kaus kaki berbahan katun.

Annick menambahkan, Anda dapat berlari di pagi hari atau di sore hari, ketika suhunya turun. Mengurangi intensitas, jarak, dan kecepatan ketika berlari di cuaca yang sangat panas dapat membuat Anda lebih menikmati olahraga yang Anda lakukan.

“Ketahuilah ketika Anda ingin berlari dengan baik, tetapi tubuh Anda bekerja keras untuk mengatur suhu di dalamnya sehingga Anda tidak dapat berlari sebaik ketika Anda berlari di suhu yang lebih dingin,” ungkapnya. “Anda akan tetap merasakan manfaatnya, hanya tidak optimal.”


Masalah #3: Anda bosan dengan rute lari yang sama 

Solusi: Berlari dari arah yang berlawanan

Cara yang paling cepat dan mudah untuk mengubah rutinitas lari adalah dengan berlari berlawanan dari arah Anda biasanya, ungkap Tom Holland yang merupakan seorang fisiolog dan penulis buku The Marathon Method. Perubahan sederhana dapat memberikan perspektif baru dan tantangan baru sehingga menambah semangat saat Anda menjalani rutinitas lari Anda.

Anda juga dapat membaginya. Contoh, pada pagi hari, Anda berlari setengah dari rute Anda lalu kembali ke titik awal. Lalu, pada sore hari, Anda lari di jarak yang tersisa dari rute pagi tadi. “Kemudian, Anda akan terasa lebih baik setelah berlari,” ungkap Tom.


Masalah #4: Berita di media membuat Anda tidak bersemangat

Solusi: Jadikan olahraga ini sebuah pelarian

Jika ada bersemangat untuk mendengarkan podcast, buku, atau playlist musik Anda, tidak apa-apa. Annick mengungkapkan bahwa terkadang hal-hal tersebut yang membuat Anda termotivasi untuk berlari. Jadikan aktivitas lari sebagai cara Anda untuk rehat sejenak dari berita buruk dan mendengarkan konten yang menghibur selama Anda berolahraga.

Anda juga dapat menghilangkan fokus Anda pada jarak dan kecepatan, tetapi menikmati gerakan yang Anda lakukan ketika berlari, ungkap Tom. Ia merekomendasikan Anda untuk tidak menggunakan jam tangan. “Hal ini mungkin sulit dilakukan, tetapi sangat melegakan,” ungkapnya.

Catatan penting: Jika Anda merasa sangat sedih dan berlari tidak akan membantu, ambil waktu istirahat, ungkap Annick. Lakukan apa yang Anda rasa penting untuk kesehatan mental Anda. Selalu ingat bahwa Anda tetap berkontribusi terhadap performa Anda meski tidak berlari. Olahraga ini akan selalu ada ketika Anda siap untuk kembali melakukannya.


Masalah #5: Anda tidak memiliki semangat untuk berlari

Solusi: Daftarkan diri Anda dalam perlombaan virtual atau membeli peralatan baru

Banyak kompetisi yang dibatalkan, tetapi hanya kompetisi yang dilakukan secara langsung. Anda tetap dapat mengikuti jadwal latihan dan mencapai garis finish secara virtual. Dalam mencapai jarak tertentu adalah hal yang menantang, tetapi dapat dilakukan dan dapat mengikuti rencana seperti sedang mengikuti kompetisi langsung, ungkap Annick. Anda dapat bergabung dalam grup pelari virtual yang menghubungkan Anda dengan pelari lain, membangun hubungan yang membantu Anda untuk konsisten berlatih bersama.

Holly menghimbau untuk bergabung dalam komunitas di media sosial yang berkaitan dengan berlari atau mendaftarkan diri untuk melakukan tantangan melalui aplikasi untuk bertemu teman baru. Jika Anda ingin menggunakan jasa pelatih, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya karena mereka dapat membantu Anda untuk mencapai target yang Anda inginkan dengan latihan yang baik, ujar Holly. Cara lain untuk melihatnya adalah dengan mempertahankan proses latihan, Anda akan lebih siap jika kompetisi langsung kembali diadakan, ungkap Tom.

Lalu, terkadang Anda hanya membutuhkan perlengkapan baru seperti sepasang sepatu, celana, alat olahraga, hingga jaket pendingin tubuh. Tom mengembalikan semangat berlarinya dengan membeli beberapa alat baru. Mulai dari hal kecil seperti sepasang kaus kaki hingga pakaian atau sepatu baru, apapun yang membuat Anda semangat untuk berlari.


Masalah #6: Berlari bukan sesuatu yang penting

Solusi: Gabungkan olahraga lari dengan cara baru

“Saya bekerja dengan pelari dan untuk pertama kalinya, mereka tidak semangat untuk berlari dan tidak tahu bagaimana mengelolanya serta sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di dunia saat ini,” ungkap Annick.

Jika hal ini terasa familier bagi Anda, coba olahraga lain yang tetap berkaitan dengan berlari seperti mengikuti kelas yoga untuk pelari, kelas tari untuk kardio, atau olahraga yang fokus untuk menguatkan otot Anda saat berlari. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa jenuh dengan berlari. “Hal ini akan memberikan Anda cara baru untuk tetap berolahraga,” ungkap Annick.


(Penulis: Mallory Creveling; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)