Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Budaya Pesta dari Sudut Pandang Gucci

Mengingat kembali semarak kancah klub-klub Inggris dan Eropa 30 tahun yang lalu.

Budaya Pesta dari Sudut Pandang Gucci

Gucci dan Frieze berkolaborasi untuk merilis video bertajuk Second Summer of Love.

Tajuk ini digarap dari ajang musik dansa elektronik sejak 30 tahun yang lalu, mengingatkan kembali semarak kancah klub-klub Inggris dan Eropa.


Adaptasi kultur kontemporer tersebut dirayakan kembali melalui empat film pendek hasil kolaborasi Frieze Studios dengan rumah mode Gucci. Karya seniman Jeremy Deller, Jenn Nkiru, Wu Tsang, dan emerging filmmaker, Josh Blaaberg itu menjadi bentuk ekspresi artistik.


Turner Prize winner dan juga wakil untuk Venice Biennale 2013, Jeremy Deller menyampaikan dampak rave yang mengubah Inggris di tahun 1980-an dengan judul Everybody in The Place.


Kompilasi arsip langka yang menampilkan situasi gerakan protes hingga abandoned warehouse raves merupakan sumber kemunculannya euforia pesta dance floor. 

Kemudian Jenn Nkiru menampilkan suatu keterikatan musik pada masyarakat, industralisasi, energi, geografi, politik, dan imaginasi suatu periode waktu lewat titel Black to Techno. Mengangkat genre techno dari Detroit dan Berlin, di mana aktivitas para cast mencerminkan kembali suasana zaman lalu itu. 

Skema bergaya retro nan magis oleh award-winning filmmaker dan visual artist Wu Tsang dalam tajuk Into a Space of Love dikemas begitu realistis.


Berakar dari kisah nyata komunitas queer berdominasi ras Negroid dan Latin yang memperjuangkan komune-nya seraya memperlihatkan busana-busana eksentrik dan kehidupan malam di kota New York.


Hal ini memberi penonton sudut pandang lain tentang kolerasi underground music dengan norma sosial.


Sedangkan Josh Blaaberg menampilkan fiksi dari budaya Italo disco. Bertajuk Distant Planet, ia mengutarakan asumsinya lewat konsep futuristik yang jadul, peperangan agama, hingga pertunjukkan game klasik.

Kombinasi emosi unik dari kejadian hilangnya orang-orang yang dicintai, kesedihan di masa kanak-kanak, atau kebahagiaan suatu lantunan. Seperti keabadian sebagai sosok setengah dewa di lereng Gunung Etna, semua kemusnahan dikalahkan dan budaya hierarki diatasi.


(Foto: Courtesy of Gucci)