Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apa Arti Mediterranean Food?

Simak penuturan chef Oliver Hyde dari restoran Maggie Joan's tentang pengertian kuliner Mediterania.

Apa Arti Mediterranean Food?

Bagi Anda yang sering mengunjungi negeri Singapura, mungkin nama restoran bergaya Mediterania, Maggie Joan's Dining and Bar, sudah tak asing lagi di telinga. Chef Oliver Hyde adalah sosok brilian di balik kesuksesan restoran ini.




Sejak berusia 14 tahun, Oliver yang berasal dari Inggris telah mencintai dunia kuliner. Hingga akhirnya di usia 16 ia mulai bekerja pada sebuah gastro pub di kampung halamannya sebelum berpetualang ke London, Prancis, kemudian Singapura. Bahkan, kelihaian Oliver juga sempat membawanya ke dapur restoran Michelin Star milik Roux Brothers dan Gordon Ramsay.

Beberapa waktu lalu, Bazaar mendapat kesempatan istimewa untuk bertemu dengan sang chef yang baru saja menginjakkan kaki di Jakarta untuk pertama kali karena kolaborasinya dengan The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place.

Dalam waktu yang cukup singkat, Oliver memperkenalkan makanan Mediterania yang sedang ia geluti untuk menjamu pencinta kuliner Indonesia. Karena ternyata, di Asia masih terjadi kebingungan akan arti dari Mediterranean food. Lalu, apakah definisi sesungguhnya dari Mediterranean food itu sendiri?




Kuliner Mediterania berasal dari negara-negara beriklim sedang di sekitar laut Mediterania, di mana matahari bersinar dan hasil laut yang segar mudah didapatkan. Sinar matahari sekaligus mempengaruhi kualitas hasil bumi seperti sayur, buah, dan biji-bijian menjadi sangat baik.

Banyak yang menyangka jika kuliner Mediterania berasal dari Yunani. Namun sebenarnya jenis makanan ini merupakan gabungan dari kultur berbagai negara yang disatukan, sehingga akhirnya rupa makanan Mediterania juga sangat beragam. Ada sentuhan Yunani, Prancis, Italia, Spanyol, Portugis, dan Turki di dalamnya.




Namun yang hampir pasti adalah penggunaan minyak zaitun di setiap sajian. Ditambah lagi berbagai jenis biji-bijian termasuk gandum, buah, sayur, dan seafood dalam batas tertentu. Tapi sangat jarang ditemukan penggunaan daging merah atau produk susu untuk meracik Mediterranean food yang autentik.

Menurut Oliver, kuliner Mediterania bukan hanya mengenai bahan-bahan yang digunakan, tapi juga unsur kebersamaan saat menyantapnya di atas meja. Sehingga dalam perjamuannya bersama The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place beberapa waktu yang lalu, Bazaar tetap menemukan penggunaan beef dan keju burrata di dalamnya.

Tapi tentunya, chef Oliver tidak melupakan cita rasa asli dari kuliner Mediterania autentik. Ia menyelipkan beberapa jenis sayur dan biji-bijian yang membuat masakannya terasa ringan dan segar di mulut. Sehingga penikmatnya tetap bisa membayangkan kekayaan daratan Mediterania setiap melahap sajian buatan Oliver.

Apakah Anda tertarik untuk mencoba jenis kuliner ini?


(Foto: Courtesy of The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Oliver Hyde.)