Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bagaimana Hindari Kelelahan Fisik dan Mental Pasca Lockdown?

Seorang ahli membagikan empat tips untuk mencegahnya.

Bagaimana Hindari Kelelahan Fisik dan Mental Pasca Lockdown?

Ketentuan lockdown kini sudah dilonggarkan dan keinginan untuk bersosialisasi kembali seketika menjadi kenyataan. Banyak orang yang tak sabar untuk kembali berkumpul dengan teman-teman mereka, yang akhirnya bertemu dengan keluarga, dan yang berjumpa dengan rekan kantor.

Namun melakukan semuanya sekaligus sepertinya dapat membuat Anda kewalahan. Dengan banyaknya agenda pertemuan yang sudah disusun sejak sebelum masa isolasi ditambah dengan rasa tak sabar untuk berkumpul kembali bersama kekasih dalam situasi yang berbeda, kehidupan sosial bisa mengakibatkan kelelahan. 

Ahli psikologi yakni dokter Elena Touroni memberikan saran-saran terbaiknya untuk memastikan Anda menjaga diri Anda sendiri dan mengatasi burnout.

Apa itu burnout?

Burnout adalah keadaan ketika Anda mengalami kelelahan baik secara mental, fisik, mapun emosional,” jelas dokter Elena yang menegaskan bahwa kondisi ini dapat terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara energi yang dikeluarkan untuk orang lain dan waktu untuk diri kita sendiri.” Pada dasarnya, burnout menandakan bahwa Anda kurang memperhatikan diri sendiri.”

“Fisik dan psikologis kita sebenarnya sering mengalami burnout. Tak peduli seberapa sibuk Anda, penting untuk menyisihkan waktu melakukan sesuatu yang dapat merawat diri Anda dan membuat Anda merasa bahagia,” katanya. Kurang tidur, kurang bisa berkonsentrasi, dan rasa lelah yang tak bisa dijelaskan adalah beberapa indikator awal dan peringatan Anda mengalami burnout.

Penting untuk mengetahui dan memahami penyebabnya ketika Anda mulai merasa kewalahan. Tanyakan pada diri Anda sendiri: Apakah Anda melakukannya terlalu banyak? Bisakah Anda mendelegasikan tugas-tugas Anda? Apakah Anda memiliki cukup waktu untuk diri Anda sendiri? “Perasaan tertekan dan kewalahan juga dapat menandakan bahwa ada masalah yang lebih besar dibandingkan yang saat ini terlihat di permukaan. Dalam hal ini, seorang ahli terapi dapat membantu Anda untuk mengatasi penyebabnya,” ucap dokter Elena.

Belajar menyisihkan waktu untuk diri sendiri

Salah satu hal terpenting yang bisa Anda lakukan untuk menghindari burnout adalah belajar menyisihkan waktu untuk diri Anda sendiri. Karena sebagian besar dari kita sibuk dengan pekerjaan, kewajiban di keluarga, dan bersosialisasi, belajar untuk mengatakan tidak guna mengatur waktu untuk bersantai bisa terasa sulit atau egois.

Cobalah untuk berani menghadapi situasi dan jelaskan mengapa Anda ingin membuat batasan dengan mengatakan ‘tidak.’ ”Berhati-hatilah dengan perasaan orang lain dan pastikan agar tidak membuat mereka kecewa,” demikian jelas dokter Elena. “Ini berkaitan dengan menemukan keseimbangan antara berkomunikasi dengan sopan namun jelas menyatakan bahwa Anda tidak perlu meminta maaf karena menghargai apa yang dibutuhkan oleh diri Anda sendiri.”

Memilih untuk tidak berkumpul bersama teman-teman ketika agenda Anda terlalu padat dapat menimbulkan fear of missing out (FOMO). Dokter Elena mengusulkan, ketika godaan untuk mengatakan ‘ya’ lebih besar, penting untuk diingat bahwa meluangkan waktu untuk memastikan kesanggupan juga tak kalah esensial.

“Bisa dipahami jika kita akan mengalami FOMO dari waktu ke waktu, sementara jika kita bergerak dengan ketakutan tersebut berarti kita harus melakukan segala sesuatu yang orang lain minta. Hal ini tidak realistis dan merusak kebahagiaan kita. Jelaskan bahwa ada alasan mengapa Anda memilih ini dan dengan melakukannya maka Anda memperhatikan kesehatan mental Anda dalam jangka panjang,” ia menyarankan.

Bagaimana mencegah burnout pasca lockdown?

1. Mulailah hari dengan meditasi mindfulness selama lima menit

“Memulai hari Anda dengan meditasi mindfulness singkat dapat memberikan Anda pemahaman tentang kondisi emosional Anda saat ini. Beberapa hari biasanya kita merasa lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Mengawali hari dengan cara demikian akan memungkinkan Anda untuk membuat intensi yang selaras dengan apa yang Anda rasakan.”

2. Jadwalkan “me time

Hal ini dapat dilakukan semudah membuat rutinitas di pagi hari yang menyenangkan atau mandi dalam waktu yang lama dan tanpa terburu-buru. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal hanya untuk diri sendiri.

3. Menciptakan peranti self-soothing sendiri

Buatlah ruang sendiri di rumah sebagai tempat retreat yang dipenuhi dengan benda-benda menenangkan ketika Anda merasa cemas.

4. Menyeimbangkan aktivitas yang penting dengan sesuatu untuk kesenangan Anda

Luangkan waktu dalam sehari untuk melakukan kegiatan yang membuat Anda dipenuhi dengan kebahagiaan, seperti kelas yoga online atau meditasi berkelompok.


Dokter Eleni menyarankan bahwa sementara kita mengatur waktu, Anda juga dapat terbantu dengan mengurangi janji dan meningkatkan jumlah aktivitas yang menyenangkan. Ahli terapi juga dapat memberikan support-nya untuk menerapkan strategi ini dengan lebih sesuai, mengetahui bagaimana Anda bisa berada di situasi ini dan membatu mencegah supaya tidak kembali terulang.

(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto courtesy of: Bazaar UK)