Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Review Film: Spider-Man: Far From Home, Waspada Spoiler!

Berkeliling Eropa bersama Peter Parker sambil menyaksikan tribute bagi Tony Stark.

Review Film: Spider-Man: Far From Home, Waspada Spoiler!

Belum lama setelah Avengers: Endgame meramaikan bioskop dunia, penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) kini tengah dihibur dengan kehadiran film Spider-Man: Far From Home yang dirilis sejak tanggal 3 Juli lalu di Indonesia. Film yang berada di bawah arahan sutradara Jon Watts ini kini masih bertengger di deretan teratas Box Office




Spoilers ahead!

Secara garis besar, film berdurasi 129 menit ini bercerita tentang perjalanan berlibur Peter Parker (Tom Holland) ke Eropa bersama Ned (Jacob Batalon) dan teman-teman sekolahnya. Ia juga memiliki satu misi utama yaitu untuk menyatakan cintanya kepada MJ (Zendaya) di kota Paris.

Sayangnya, kata liburan nampaknya tidak berada dalam kamus besar para superhero. Keinginannya berlibur dengan damai diusik dengan kekacauan yang dibuat oleh Mysterio (Jake Gyllenhaal), dan Nick Fury (Samuel L. Jackson) pun meminta bantuannya untuk menyelamatkan dunia.




Akan tetapi, masalah yang timbul di sini terlihat tidak seserius film-film Marvel sebelumnya walaupun Mysterio menyebut bahwa kekacauan yang ia timbulkan pada akhirnya sudah mencapai Avengers-thread level. Bagi penggemar setia komiknya, Quentin Beck yang menjadi sosok di balik Mysterio sudah dikenal sebagai ahli special effect.

Kemampuan yang dimilikinya ia manfaatkan untuk melawan dan menjatuhkan Spider-Man. Misinya pun berhasil sebab Peter akhirnya dengan mudah percaya begitu saja akan tipu dayanya. Ya, musuh Spider-Man dalam film ini adalah permainan ilusi semata. Dengan demikian, teori akan adanya multiverse yang sempat beredar pun terpatahkan. 




Di balik semua itu, Spider-Man: Far From Home dipersembahkan dengan begitu istimewa. Humor-humor yang terlontar dari para karakternya menjadi unsur pemanis film ini. Beberapa adegan juga mengingatkan kita akan film Marvel sebelumnya, salah satunya adalah ketika Peter berlari di tengah kekacauan layaknya aksi Captain America dengan perisai dan Mjolnir.


Lalu bila kita menyimak secara lebih jauh lagi, Spider-Man: Far From Home tidak sekadar menceritakan aksi Peter di balik kostum laba-labanya. Film ini menjadi tribute bagi Tony Stark setelah aksi heroiknya di film Avengers: Endgame untuk mengembalikan setengah populasi dunia (yang disebut dengan istilah the Blip) akibat perbuatan Thanos. Semua dimulai dari adegan pengantar yang emosional untuk mengenang superhero yang berkorban di kedua film Avengers terakhir. Bayangan Iron Man dan Tony Stark kemudian seakan mengiringi jalannya cerita mengingat gambar serta ilustrasinya sering kali muncul.




Bukan hanya itu, adegan Peter bersama Happy Hogan di dalam pesawat saat berada di Belanda juga menjadi salah satu yang terbaik. Peter akhirnya mengungkapkan emosi dan perasaannya terhadap sang pahlawan super. Dari situ disusul dengan scene di mana ia begitu lihai menggunakan teknologi interface dan hologram buatan Stark Industries saat mendesain kostum barunya yang mengingatkan kita akan gerak-gerik khas Tony ketika ia bekerja. Jangan lupakan juga lagu yang menjadi musik latarnya yakni Back in Black milik AC/DC (meskipun Peter menganggapnya sebagai lagu dari Led Zeppelin). Bila Anda telah menyaksikan film Marvel Cinematic Universe dari awal, kami yakin Anda dapat dengan mudah mengaitkannya dengan salah satu adegan di film Iron Man pertama yang dirilis pada tahun 2008 lalu. 


Secara keseluruhan, Spider-Man: Far From Home sangat menghibur dan cukup ringan untuk dinikmati. Film ini juga sangat cocok untuk ditonton bagi Anda pencinta travelling, sebab Anda akan diajak berkeliling Eropa di sepanjang ceritanya mulai dari Venezia, Praha, pegunungan Alpen, Broek op Langedijk di daerah Utara Belanda, hingga London. 




Pada akhirnya, film ini ditutup dengan sesuatu yang spesial sebagaimana dengan film-film Marvel lainnya. Seperti yang sudah ramai diberitakan, Spider-Man: Far From Home tidak memiliki adegan di mana Stan Lee akan muncul sebagai cameo. Namun bukan berarti kali ini tidak ada karakter menarik yang dapat diabaikan begitu saja. Di sinilah Daily Bugle diperkenalkan beserta sosok klasik J. Jonah Jameson (J.K. Simmons) yang sudah akrab di mata para penonton film Spider-Man versi sutradara Sam Raimi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perjalanan Spider-Man untuk menumpas musuh-musuhnya masih sangat panjang.


Lalu bagaimana dengan cerita tentang kedua alien shapeshifter di post credit terakhir? Kami ajak Anda untuk menghidupkan spider-sense Anda dan memikirkan skenario Marvel Cinematic Universe selanjutnya. 


(Foto: Courtesy of IMDb)