Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

10 Tips untuk Mengurangi Penggunaan Plastik

Prinsip ramah lingkungan bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari.

10 Tips untuk Mengurangi Penggunaan Plastik

Pencemaran plastik telah mengotori laut dalam skala yang mengkhawatirkan, dengan jumlah sekitar 245.000 ton mengapung di lautan. 


Saat ini pula beberapa negara di dunia telah mencanangkan pengurangan drastis produk plastik dari konsumsi rumah tangga. Di Inggris misalnya, pemerintah mencanangkan daur ulang sampah sebanyak 50 persen menjelang 2020. Perubahan ini hanya akan terwujud lewat sejumlah kontribusi kecil. 


Menurut Junk Hunters (organisasi daur ulang), ada 10 hal mudah yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi sampah plastik dan membantu bumi.


1. Berpikir sebelum membeli

Pikirkan masak-masak daftar belanja Anda dan hindari membeli produk plastik sekali pakai seperti pada air mineral botol. Hindari pula buah dan sayur dalam kemasan dan beralihlah ke bagian sayuran segar.


2. Gunakan tas kokoh yang dapat digunakan kembali

Tas plastik belanja sangat mudah untuk dilupakan dan mudah hancur. Tak hanya itu, tas plastik juga merusak lingkungan. Gunakan tas pengganti yang kokoh kemudian simpan di mobil atau tas sehari-hari Anda agar siap digunakan setiap saat.


3. Hindari penggunaan microbeads

Microbeads dapat ditemukan di produk perawatan sehari-hari seperti sabun cuci muka dan pasta gigi. Microbeads seringkali terbilas di wastafel dan berakhir di lautan, yang kemudian dikonsumsi oleh makhluk laut.


4. Belanja dalam jumlah besar

Pembelian makanan dalam jumlah besar membuthkan kemasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelian skala lebih kecil yang sering.


5. Memasak untuk diri sendiri

Saat memasak di rumah dengan bahan segar, Anda menghindari makanan siap saji dan kemasan yang menggunakan plastik. Hal ini akan mengurangi konsumsi plastik, menghemat pengeluaran, dan lebih sehat .


6. Hindari penggunaan tisu basah

Tisu basah dan tisu bayi dibuat dengan resin plastik dan bertanggung jawab atas penyumbatan saluran pembuangan di toilet.


7. Hindari plastik pada pakaian

Pakaian juga bisa mengandung plastik, seperti serat sintetis polyester dan lycra yang menggunakan micro-plastic fiber. Serat ini dapat terlepas saat pencucian dan lewat pemakaian. Untuk alternatifnya, gunakan serat natural.


8. Manfaatkan station isi ulang

Meski baru berlaku di luar negeri, tidak menutup kemungkinan sistem ini dapat berlaku di Indonesia. Di Inggris misalnya, toserba mulai menerapkan stasiun isi ulang untuk beberapa produk rumah tangga, seperti sabun dan sejenisnya. Dengan demikian, Anda tak perlu sibuk memikirkan sampah kemasan produk saat belanja. 


9. Gunakan sampo batang

Toiletries tanpa kemasan, seperti sabun dan sampo batang tidak banyak menggunakan kemasan plastik layaknya sabun cair. 


10. Katakan tidak pada sedotan

Sedotan adalah plastik berfungsi terbatas yang mulai dilarang secara perlahan di restoran di seluruh dunia. Ganti dengan sedotan kertas yang bisa didaur ulang atau gunakan sedotan logam dan kaca yang bisa dicuci dan digunakan kembali.


(Artikel ini disadur dari Harper’s Bazaar UK, Alih bahasa: Ardhana Utama, Foto: Erik Madigan Heck untuk Harper’s Bazaar)