Bagi Anda yang ingin mencoba berinvestasi dengan luxury goods seperti tas lansiran rumah mode prestisius, kami telah merangkum sejumput tips dan trik dari sejumlah pengkoleksi barang mewah yang dapat Anda jadikan pedoman.
1. Go Big or Go Home
Rumah mode legendaris nan superior selalu dapat diandalkan sebagai aset investasi yang menjanjikan. Bahkan koleksi vintage-nya sekalipun masih akan terus diburu dan memiliki resell value yang setara dengan produk premium brands keluaran terbaru. Ketentuan penjualan secara eksklusif dimana pembeli hanya dapat berbelanja di butik resmi serta harga yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya membuat label adikuasa ini semakin menguasai percaturan bisnis mode. Think big, and exclusivity is the key!
2. Klasik Selalu Apik
Berbicara tentang investasi maka Anda harus dapat melupakan kata “trendi” sejenak dan beralih ke model klasik yang versatile dan tak akan lekang dimakan masa. Poin inilah yang turut menjawab mengapa Hermes Birkin dan Kelly, Chanel 2.55, atau Louis Vuitton Alma selalu digandrungi dari tiap generasi.
3. The Art of Rarity
Slogan “semakin langka semakin berharga” menjadi dasar hukum yang berlaku dalam investasi mode. Rangkaian produk limited edition lansiran rumah mode besar dunia maupun hasil kolaborasi antara perancang ternama dapat memiliki nilai jual kembali yang cukup tinggi, meskipun tidak semua.
4. Pesona Eksotis
Harus diakui bahwa kulit eksotis akan selalu mendapatkan apresiasi lebih bila dibandingkan dengan material lainnya. Proses pembuatan dan perawatan yang sulit serta produksi yang terbatas menjadi nilai tersendiri yang membuat tas kulit eksotis tampak lebih istimewa.
5. Perawatan Prima
Everything comes with a price. Semakin baik Anda merawat aset Anda, maka harga jual nantinya pun akan semakin baik pula. Menyimpan barang luks dengan kemasan aslinya akan memberikan nilai tambah. Bila perlu, simpan bersama struk pembelanjaannya sebagai dokumen yang mengesahkan keasliannya.
Untuk tips investasi fashion lengkapnya, baca artikel "Menjinjing Investasi" di majalah Harper's Bazaar Indonesia edisi Juli 2014.
(Chekka. Foto: dok. Bazaar)
