Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Workshop Online MRA Academy Bersama Nicoline Patricia Malina

Bersama Nicoline Patricia Malina, workshop ini membahas trik jitu sang fotografer saat mengabadikan momen-momen perjalanan.

Workshop Online MRA Academy Bersama Nicoline Patricia Malina

Dalam rangka mengisi waktu karantina dengan hal-hal yang menambah ilmu, MRA Academy menginisiasikan sebuah workshop bertajuk Travel Photography From The Eyes of Nicoline Patricia Malina.

Meski saat ini kita dihadapkan dengan situasi yang tak memungkinkan untuk bepergian, momen travelling adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Sehingga ketika mereka dapat bervakansi kembali, ada baiknya mereka sudah memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai trik dan tips saat mengabadikan momen travelling yakni dengan belajar kepada ahlinya. Sang ahli yang dikenal juga sebagai fotografer mode yakni Nicoline Patricia Malina kemudian didapuk oleh MRA Academy sebagai narasumber untuk memberikan tips dan triknya saat berfoto di banyak negara.

Diadakan beberapa waktu silam, workshop ini dihadiri oleh 46 pencinta travelling photography dengan antuasias melalui aplikasi Zoom dari rumah masing-masing.



Kelas online ini kemudian dipimpin oleh sang fotografer yakni Nicoline Patricia Malina, serta juga dipimpin oleh Michael Pondaag, Fashion Director Harper's Bazaar Indonesia, dan Gusti Aditya Medika, Managing Editor Harper's Bazaar Indonesia.

Berikut beberapa tips dan trik fotografer Nicoline Patricia Malina ketika memotret berbagai lanskap, arsitektur, hingga editorial mode yang dilakukan di berbagai negara dengan lokasi dan cuaca yang sangat variatif, sehingga patut sekali untuk diaplikasikan oleh para pencinta travelling ketika ingin mengabadikan momen penjelajahan.



Kelas pun dimulai dengan Nicoline selaku fotografer menerangkan apa saja yang biasanya ia persiapkan sebelum pergi menjelajah berbagai negara untuk berfoto. Yang mana dibutuhkan langkah-langkah yang terorganisir demi melancarkan seluruh itinerary yang sudah dipersiapkan dengan matang. Langkah-langkah tersebut adalah dengan melakukan research untuk mengetahui izin yang diperlukan (terutama ketika berfoto untuk editorial atau dengan model), tradisi dan perilaku penduduk di negara yang dituju, ramalan cuaca di lokasi tujuan saat hari pemotretan, serta melakukan survey lokasi agar dapat memastikan bahwa lokasi yang akan digunakan memang tampak seperti foto-foto yang beredar di dunia maya. Sementara itu, ketika akan melakukan pemotretan tertentu, sebaiknya pilih lokasi yang di dunia nyata memang memancarkan tema shoot yang akan dilakukan.




Nicoline juga menjelaskan jenis-jenis lensa favoritnya ketika bepergian. Ia merasa sekumpulan lensa tersebut selama ini membantunya untuk memotret berbagai pemandangan, arsitektur bangunan, hingga penduduk lokal tempat ia kunjungi dengan apik.




Selain menjelaskan tentang lensa andalan, Nicoline juga berbagi pengetahuan tentang pentingnya natural lighting ketika memotret terutama saat melakukan pemotretan di luar ruangan. Ia juga menjelaskan jenis-jenis lighting yang biasa ia andalkan. Salah satunya adalah golden hour yang memberi kesan hangat dan bagus untuk foto jenis portrait. Noon light, untuk pemotretan yang menginginkan efek air dan langit yang biru. Blue hour dan overcast sky yang dapat menciptakan efek dramatis di hasil foto.



Lalu, Nicoline pun bercerita tentang karya-karya portraits hasil bidikannya yang banyak melibatkan penduduk lokal di berbagai macam daerah terpencil dan di beberapa negara yang semuanya menghasilkan potret yang jujur, ekspresif, dan indah untuk dikenang. Ia pun tak segan untuk membagikan pengetahuan fotografi tentang portraits dan environmental portraits.

Beberapa tips sikap dalam memotret penduduk lokal dan ketika menjelajah beberapa negara adalah dari Nicoline lainnya adalah:

1. Selalu bersikap hormat dan mendekatkan diri kepada subjek yang akan dipotret terlebih dahulu setelah meminta izin. Jangan pernah memaksa atau diam-diam memotret tanpa izin.

2. Ketahui sedikit bahasa mereka terutama saat menyapa dan meminta izin untuk memotret.

3. Tunjukkan hasil bidikan Anda kepada subjek yang dipotret agar mereka senang dan dapat melihat hasilnya, lalu beritahu mereka akun Instagram atau tempat Anda akan mempublikasikan foto bidikan Anda kepada mereka untuk meminta izin dari mereka.

4. Jangan takut untuk ditolak, selalu percaya diri, bersikap sopan, dan menghormati tempat-tempat historis atau ritual yang memang dilarang untuk dipotret.


Setelah seluruh materi sudah tersampaikan, para peserta yang berpartisipasi pun mendapatkan sesi tanya jawab tentang segala hal yang mencakup travelling photography maupun fashion photography.

Untuk Anda yang ingin mencoba kelas-kelas lainnya dari MRA Academy, kunjungi akun Instagram @mra.academy untuk menemukan kelas-kelas online workshop yang sesuai dengan minat Anda.




(Foto: Courtesy of MRA Academy)