Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Meghan Markle Berbagi Pengalamannya Menghadapi Rasialisme

"Mereka memperlakukan saya secara berbeda."

Meghan Markle Berbagi Pengalamannya Menghadapi Rasialisme

Sebuah video dari Duchess of Sussex yang membahas rasialisme telah muncul kembali, ketika protes Black Lives Matter berlanjut di seluruh dunia.

Meskipun video ini berasal dari tahun 2012, namun konteks dari video tersebut tentu masih sangat berhubungan dengan situasi saat ini, karena dunia sedang menanggapi kasus pembunuhan George Floyd dan warga kulit hitam lainnya oleh polisi. Pada saat difilmkan, Meghan kala itu belum menjadi bagian dari keluarga kerajaan dan berprofesi sebagai aktris yang tampil membintangi serial TV berjudul Suits.

Dalam video itu, Meghan - yang mengenakan kaus bertuliskan "Saya tidak akan membela rasialisme" - berbicara tentang bagaimana ia berharap dunia akan lebih saling menerima pada saat ia menjadi seorang ibu.



Bangsawan wanita itu menyambut Archie, anak pertamanya bersama Pangeran Harry, tahun lalu. Seperti yang kita ketahui, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.

Baca pengalamannya di bawah ini:

Nama saya Meghan Markle dan saya di sini karena saya pikir ini adalah kampanye yang sangat penting untuk menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Bagi saya, isu rasialisme sangat nyata ada di dalam kehidupan pribadi saya. Saya bi-rasial, kebanyakan orang tidak tahu darah campuran apa saja dan sebagian besar hidup saya terasa seperti menjadi lalat di dinding. Dan beberapa cercaan yang pernah saya dengar atau lelucon yang sangat ofensif, atau nama-namanya,telah mempengaruhi hidup saya dengan cara yang sangat kuat. Dan kemudian, Anda tahu, beberapa tahun yang lalu saya mendengar seseorang memanggil ibu saya kata "N". Jadi saya pikir bagi saya, selain dipengaruhi secara pribadi oleh rasialisme, hanya untuk melihat bagaimana kondisi seperti apa negara kita sekarang, dan tentu saja dunia, saya tentunya ingin segalanya menjadi lebih baik.

Sejujurnya, ras Anda adalah bagian dari diri Anda. Saya pikir yang menggeser banyak hal adalah bahwa dunia benar-benar memperlakukan Anda berdasarkan pada bagaimana penampilan Anda. Orang-orang tertentu tidak memandang saya dan melihat saya sebagai wanita kulit hitam atau wanita yang sudah melahirkan. Mereka memperlakukan saya secara berbeda, saya pikir, dan saya pikir itu adalah - saya tidak tahu, itu bisa menjadi perjuangan besar  tergantung pada orang-orang yang sedang Anda hadapi.

Meninggalkan L.A. seperti meninggalkan "gelembung" ini di mana saya terbiasa dengan segala sesuatu, dan telah terpapar pada segala sesuatu kecuali untuk pikiran yang tertutup yang saya alami ketika saya bepergian ke luar dari tempat asal saya. Dan saya pikir dalam mengambil keputusan itu, ini benar-benar telah membuka mata saya tentang topik mentalitas yang masih ada yang saya pikir sudah ketinggalan zaman ketika kakek saya memindahkan keluarga kami dari Cleveland ke L.A., mereka berkendara melintasi negara dan untuk berhenti dan mendapatkan makanan, tempat apa pun yang mereka tuju, dan mereka harus selalu siaga untuk mendapatkan makanan untuk keluarga mereka. Anda tahu, saya pikir itu benar-benar terisolasi pada masa-masa kita dulu, dan sayangnya tidak.

Saya sangat bangga dengan warisan keluarga saya, saya sangat bangga dari mana saya berasal dan ke mana saya akan pergi. Tapi ya, saya berharap bahwa pada saat saya punya anak, orang-orang akan lebih memiliki pikiran yang  terbuka tentang bagaimana segala sesuatu berubah dan dunia terdiri dari berbagai macam ras dan campuran didalamnya. Maksud saya tentu saja, itu membuatnya dunia akan jauh lebih cantik dan jauh lebih menarik.




(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)