Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Cotton Bud Batang Plastik Kini Dilarang di Inggris

Solusinya adalah cotton bud bambu yang 100% biodegradable.

Cotton Bud Batang Plastik Kini Dilarang di Inggris

Bulan ini, Sekretaris Lingkungan, Michael Gove, mengkonfirmasi bahwa penggunaan cotton bud dengan batang plastik dilarang di Inggris, mengikuti sedotan dan pengocok minuman plastik lainnya.

Hal ini dilakukan menyusul estimasi penggunaan cotton bud batang plastik sebanyak 1.8 triliun per tahun di Inggris. Sekitar 10% dibuang melakukan saluran toilet, yang berakhir di saluran air dan laut, sehingga menambah 150 juta ton lebih jumlah plastik di lautan dunia.

Saat pelarangan cotton bud tradisional tidak akan dipaksakan sampai April 2020, memang sebaiknya tidak membuang cotton bud jenis apapun melalui toilet. Selebihnya, mulailah mengganti penggunaan cotton bud versi plastik dengan batang yang terbuat dari kertas atau kayu bambu.

Hydrophil Bamboo Cotton Swabs (£3.55 atau sekitar 65.000 rupiah isi 100), sengaja dibuat dari bambu dan cotton lembut yang biodegradable atau mudah mengurai. Setelah penggunaan, Anda dapat membuang cotton bud pada pembuangan sampah organik, dan mengemasnya di dalam kotak daur ulang. It’s All About You Bamboo Cotton Buds (£2 atau sekitar 37.000 rupiah isi 100), juga menawarkan pesan sustainable serupa.


Jika Anda menggunakan cotton bud untuk membuat makeup lebih presisi, Anda mungkin tahu jika para makeup artist mencintai Muji Thin Cotton Buds (£3.50 atau sekitar 59.000 rupiah isi 200). Syukurlah, semuanya terbuat dari batang kertas fleksibel untuk menghindari penggunaan plastik.


Saat kemasan cotton bud biasanya terbuat dari plastik keras, Muji justru menjual kemasan isi ulangnya di dalam kotak kardus (£2.95 atau sekitar 55.000 rupiah isi 200), sangat kami rekomendasikan.

Untuk membuat regimen kamar mandi Anda semakin 'hijau'. cobalah mengubah alat-alat kecantikan yang sustainable sebagai sebuah kebiasaan.


(Penulis: Bridget March; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erica Arifianda; Foto: Courtesy of Bazaar UK)