Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

3 Destinasi Glamping Terbaru di Asia Tenggara

Destinasi camping mewah di Laos, Kamboja, dan Myanmar yang membuka pintunya di tahun 2018.

3 Destinasi Glamping Terbaru di Asia Tenggara

Glamping yang ramai dibicarakan sejak dua tahun belakangan ini membuat sejumlah resor mewah pun berpikir semakin kreatif.  

Konsep menginap yang merupakan pertemuan antara alam dengan kemewahan modern ini, memang berhasil menjaring pelanggan yang ingin menginap di tengah alam namun tetap mengidamkan penginapan yang mewah dan nyaman.

Kami memilih tiga resor terbaru di region Asia Tenggara yang memiliki fasilitas akomodasi tenda mewah untuk Anda coba sebagai destinasi liburan tahun ini. 


Rosewood Luang Prabang, Laos

Luang Prabang dikenal dengan arsitektur kolonial Prancis-nya yang masih terawat dengan baik, komunitas biksu dan bangunan kuil, kekayaan sejarah, dan kulinernya yang melebur dengan masakan Prancis.

Jika ini semua belum dapat memastikan keputusan Anda untuk segera memesan tiket menuju Laos, kami sungguh tidak tahu alasan lain apa yang lebih sesuai.


Dari 23 akomodasi yang disiapkan Rosewood Luang Prabang, enam di antaranya berupa vila tenda berukuran 75 meter persegi. Tenda-tenda ini terletak tersembunyi di lereng bukit dan dibangun sedemikian rupa untuk melindungi flora dan fauna unik di sekelilingnya. 

Setiap tenda dilengkapi oleh tempat tidur berukuran king-size dan oversized daybed, serta balkon berukuran besar, membuat Anda dapat bersantai sambil menikmati alam sekitar. 

Untuk menginap di resor yang dibuka sejak akhir Maret lalu ini, Anda cukup menghabiskan dana sebesar 15 juta per malam untuk dua orang.



Shinta Mani Wild, Kamboja

Kirirom, Bokor, Cardamom, tiga taman tertua di Kamboja dan juga rumah bagi Shinta Mani Wild, sebuah resor yang dicanangkan akan beroperasi mulai kuartal keempat tahun ini. 

Menawarkan pengalaman camping mewah yang menggabungkan desain kelas dunia (didesain oleh Bill Bensley), resor, dan konservasi. Mengajak Anda untuk turut menyelamatkan lingkungan sambil menikmatinya.



Di lahan seluas 16.100 meter persegi, tenda-tenda dibangun di antara air terjun, menjanjikan pemandangan yang sulit didapatkan di resor lain.

Para tamu akan memiliki banyak opsi kegiatan selain bersantai. Menelusuri terusan air di tengah ekosistem liar menggunakan kapal ekspedisi, atau menemani para ranger mempelajari kehidupan liar di hutan. 

Dan tentu saja fasilitas seperti restoran dan spa akan melengkapi pengalaman menginap Anda.



Wa Ale Island Resort, Myanmar

Berbeda dengan kedua lokasi glamping di atas yang berada di antara pepohonan rimbun, akomodasi tenda Wa Ale Island Resort terletak di pantai pulau Wa Ale, yang merupakan bagian dari 800 gugusan pulau di laut Andaman. 

Resor mewah pertama di Kepulauan Mergui, Myanmar ini memiliki 11 vila tenda di pinggir pantai, memberikan Anda akses untuk menjelajahi salah satu titik yang belum tersentuh di dunia. 


Setiap tenda didesain untuk menyatu dengan sekitarnya sehingga memiliki palet warna natural. Dibangun menggunakan material lokal dan reclaimed, setiap tenda dipastikan tidak merusak lingkungan dan tetap mengutamakan kenyamanan Anda.

Merupakan bagian dari Lampi Marine National Park, Anda dapat menikmati lautan yang sangat bersih dan kaya akan fauna laut termasuk whale sharks, lumba-lumba, dugong, penyu, dan manta ray

Anda para pencinta olahraga laut dapat menyelam, berenang di antara terumbu karang, dan paddle board atau kayak menelusuri mangroves.

Untuk menginap di vila tenda tepi pantai ini Anda perlu membayar delapan juta per orang full board termasuk transportasi dari airport pada hari selasa dan sabtu, serta seluruh aktivitas non-motor.




(Foto: Dok. Instagram, waaleresort.com, shintamani.com, rosewoodhotels.com)