Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Inilah Aktivitas Seru Selama Karantina di Rumah Bersama Anak

Anak-anak mudah sekali dilanda rasa bosan, mari ikuti beberapa tips berikut untuk menghabiskan waktu bersama anak di rumah.

Inilah Aktivitas Seru Selama Karantina di Rumah Bersama Anak
choreograph©123RF.com

Semenjak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, seluruh sekolah yang masih melakukan aktivitas mulai merumahkan siswa masing-masing demi menghindari penyebaran virus semakin parah.

Hal itu mungkin dapat membuat Anda merasa senang karena bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan sang buah hati, sekaligus merasa khawatir jika saja sang buah hati merasa bosan terlalu banyak mendekam di rumah.

Menyiasati hal agar sang buah hati terhindar dari bosan membutuhkan banyak ide, kreativitas, dan cukup tricky untuk dilakukan.

Karena itu, Bazaar menyiapkan beberapa ide beraktivitas dengan sang buah hati yang dapat membuat waktu berharga yang Anda habiskan di rumah bersama anak-anak menjadi waktu yang tak terlupakan sekaligus tetap mengembangkan kreativitas buah hati Anda.

Berikut beberapa aktivitas yang dapat Anda lakukan bersama buah hati.

1. Rutinitas


Meski kini sang buah hati bersekolah dari rumah dan tidak meninggalkan rumah sama sekali, tak berarti Anda bisa membebaskan sang buah hati dari rutinitas yang biasa mereka lakukan setiap harinya.

Belajar dari rumah tidak membuat buah hati Anda bisa bangun tidur terlalu siang dan lebih banyak menonton TV atau bermain game. Anda tetap harus membuat seluruh rutinitas si kecil sama seperti saat mereka bersekolah.

Buatlah jadwal bangun tidur, mempelajari bahan pelajaran dari sekolah, makan siang, tidur siang, dan makan malam seperti sebelum pandemi ini terjadi. Kemudian, buat si kecil mandi tepat waktu dan mengenakan pakaian yang nyaman serta rapi meskipun sedang di rumah.


2. Asah Kreativitas

Coba untuk membebaskan buah hati bermain dengan cat air, dibandingkan hanya menggambar di atas buku gambar. Izinkan sang buah hati merasakan kebebasan berekspresi dan energi artistiknya, untuk menghindari noda di tembok atau di lantai. Anda bisa menyiasatinya dengan kertas roll putih berukuran besar dan menempelkan kertas tersebut di dinding sebagai medium sang buah hati menggoreskan kuas dan cat miliknya. Kemudian, Anda bisa juga mengajak sang buah hati untuk menggoreskan cat air tersebut menggunakan roda mainan mobil-mobilan di atas kertas, menggunakan jari, dan menggunakan cetakan kue yang berfungsi sebagai pencetak berbagai shapes ketika diletakkan di atas cat dan kertas.

Ide lain yang bisa Anda coba adalah dengan membuat agar-agar dengan isian mainan si kecil untuk kemudian dicetak di dalam sebuah baskom, lalu biarkan si kecil berusaha untuk 'menggali' mainan miliknya yang terkubur di dalam agar-agar transparan.


3. Mainan Edukatif

Tahukah Anda bahwa permainan yang membutuhkan otak si kecil lebih banyak berpikir lebih efektif membuat si kecil fokus untuk bermain dibandingkan permainan yang menggunakan baterai dan bergerak secara otomatis?

Dengan permainan edukatif, Anda tak hanya membuat sang kecil senang namun juga turut mengembangkan pikiran dan kemampuannya dalam melakukan banyak hal. Dengan permainan edukatif, si kecil bisa sekaligus belajar matematika, warna, huruf, melatih otak kanan, dan otak kiri. Sangat berguna bukan?


4. Memasak

Menurut Science Daily lewat sebuah penelitian di tahun 2012, anak-anak yang memasak nyatanya lebih menyukai pilihan makanan yang sehat dibanding anak-anak yang jarang terlibat dalam hal memasak makanan di rumah.

Studi yang melibatkan siswa dari 151 sekolah tersebut menemukan bahwa meskipun ada banyak anak-anak yang menyukai buah dibandingkan sayuran, anak-anak yang sering membantu orang tuanya memasak rata-rata menunjukkan ketertarikan kepada sayur dan buah-buahan. Para anak-anak yang terlibat saat memasak tersebut juga lebih mengerti akan pentingnya memilih makanan yang lebih sehat. Jadi, tunggu apalagi? Rubah mindset si kecil terhadap buah dan sayuran dengan mengajaknya memasak makanan sehat sehingga Anda tidak perlu memaksa si kecil untuk mengonsumsi sayuran lagi.


5. Jadwal TV

Terlalu banyak di rumah kadang memang menggoda si kecil untuk menghabiskan terlalu banyak waktu menonton acara televisi atau bermain game, maka itu buatlah jadwan screen time yang konsisten agar si kecil mengetahui kapan batas mereka harus berhenti.

Anda juga harus menuliskan seberapa lama mereka bisa menonton TV dan segera mematikannya setelah batas waktu telah habis. Untuk menghindari si kecil merasa kesal atau merasa 'sepi', pasangkan si kecil musik yang dapat mengiringi aktivitasnya di rumah tanpa harus merasa 'sepi'. Anda juga bisa merubah fokus si kecil dengan mengajarkannya sebuah alat musik atau bermain drama dengan alur cerita dongeng kesukaannya.


(FOTO: Courtesy of Instagram.com/@chrissyteigen, @artbasel, @gamemontessori, & @anythingjamie)