Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Desainer Indonesia: Sapto Djojokartiko

Ragam pengaruh sejarah Tanah Air diinjeksi Sapto Djojokartiko menjadi sebuah karya istimewa berupa rancangan busana yang apik.

Mengenal Lebih Dekat Desainer Indonesia: Sapto Djojokartiko

Saat menatap busana rancangan desainer Sapto Djojokartiko, gambaran akan wanita tangguh namun tidak malu menunjukkan sisi feminin sebagai perempuan terpancar dengan nyata.

Unsur klasik yang dikombinasikan dengan berbagai elemen sejarah Indonesia yang kaya akan sejarah 'dilukis' dengan apik oleh seorang Sapto Djojokartiko di atas setiap karya besutannya.

Karya-karya Sapto Djojokartiko yang melekat dengan pas di tubuh wanita sehingga menciptakan aura seksi yang tidak provokatif namun lembut nan indah membuat dirinya menjadi salah satu desainer yang sangat diperhitungkan di Indonesia.

Diawali dengan hobinya semasa kecil yaitu membaca majalah mode, Sapto mulai berkenalan dengan sketsa. Melihat berbagai macam editorial di majalah mode membuat Sapto gemar menggambar ulang berbagai editorial yang ia sukai.

Sapto yang gemar membaca majalah lokal kemudian berkesempatan melihat sebuah sketsa milik desainer Sebastian Gunawan yang semakin membuat dirinya yakin untuk menggapai cita-citanya sebagai desainer. 


Keinginan Sapto untuk menjadi desainer tidaklah mudah dan melalui sebuah perjalanan yang panjang. Sebelum Ia bisa menempuh pendidikan di sekolah mode, Ia bekerja di sebuah perusahaan garmen terlebih dahulu agar dapat mengumpulkan uang. 

Berkat kerja kerasnya, ia berhasil memperoleh beasiswa penuh di sekolah mode Esmod. Ia juga menyabet penghargaan Best Pattern Maker di sekolah mode ini. Tidak heran berbagai pattern yang diaplikasikan Sapto di atas gaun-gaun buatannya dikerjakan dengan sangat rapi yang sekaligus menjadi ciri khas dari label eponimnya.


Namun, meskipun ia sangat berbakat dalam membuat pola, Sapto sendiri mengakui melalui sebuah wawancara dengan Bazaar di tahun 2013 pernah menganggap pembuatan pola bukanlah hal yang penting.

Dahulu, baginya pembuatan desain lebih penting dibandingkan dengan pola. Hal itu kemudian sempat membuatnya hampir dikeluarkan dari sekolahnya yang membuatnya harus memaksakan diri untuk berkonsentrasi dengan pola. 

Tidak disangka, Sapto pun justru jatuh cinta dengan pembuatan pola dan memiliki talenta yang luar biasa dalam membuat sebuah pola melalui pengukuran yang tepat nan apik.


Untuk membuat sebuah karya yang memiliki arti yang mendalam dan memiliki DNA dibutuhkan konsistensi dan inspirasi yang dapat diadopsi dari mana pun. Busana karya Sapto Djojokartiko yang menyuarakan unsur kemewahan dan aplikasi motif yang indah layaknya sebuah arca bersumber dari sejarah. 

Sejarah memainkan peranan penting di karya-karya Sapto Djojokartiko atas kegemarannya akan sejarah. Kemajuan zaman kemudian memengaruhi Sapto untuk mengemas sejarah masa lalu secara modern. 

Salah satu contoh sejarah Tanah Air yang diadopsinya untuk salah satu koleksinya terdapat di koleksi musim gugur/dingin 2019, dimana Ia menyajikan sederetan busana yang terinspirasi dari kerajaan Sriwijaya yang sangat megah.


Bagi Sapto Djojokartiko, mengartikan sejarah Tanah Air tidak melulu dengan menggunakan kain tradisional yang menjadi ciri khas labelnya yang spesial dan berbeda.
Caranya dalam mengapresiasi seni estetika budaya Indonesia banyak ia ambil dari hal lain selain kain tradisional seperti cerita rakyat hingga arsitektur. 

"Sebagai seorang desainer, ego kreativitas harus ditantang. Ada hal lain-lain yang dapat digali semisal cerita rakyat atau legenda, serta arsitektur. Contohnya dengan mengambil segi arsitektur Indonesia yang saya terjemahkan ke dalam kain crochet. Hasil kain bertekstur ini kemudian saya foto dan dijadikan print pada material baru," ungkapnya ketika menjelaskan triknya dalam mengadopsi budaya Indonesia ke sebuah pakaian.


Lalu seperti apakah gambaran seorang wanita yang menginspirasi seorang Sapto Djojokartiko saat menciptakan sebuah pakaian? 

"Wanita dewasa yang ingin tampil seksi tanpa mengekspos sensualitasnya. Tidak ada vulgaritas dalam kamus mereka. Seperti rok dari lace dari bahan transparan yang ditutupi potongan lace yang telah diatur sedemikian rupa sehingga melapisi bagian tubuh yang vital. Hasilnya adalah seksi yang tidak berlebihan dengan sedikit warna kulit yang mengintip," jelasnya kepada Bazaar

(Foto: Courtesy of Instagram.com/@saptodjojokartiko)