Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Temui Bakat-bakat Desain Baru dari Paris

Berkenalan dengan bakat-bakat baru di bidang mode, desain produk, dan seni, dari Paris

Temui Bakat-bakat Desain Baru dari Paris
Karya Coralie Marabelle (Hedvig Jenning)

Sebagai kota yang ditunjuk menjadi pusat mode, desain, dan seni, tidak heran jika Paris secara konsisten memberi penghargaan khusus kepada bakat-bakat baru yang berkreasi di bidang tersebut.


Ada dua kategori untuk penghargaan bagi bakat-bakat muda ini, yaitu Talent Émergent dan Talent Confirmé. Kategori pertama memiliki syarat peserta setidaknya beraktivitas di Prancis selama kurang lebih lima tahun dalam bidangnya. Sedangkan kategori kedua, syaratnya adalah peserta harus beraktivitas di Prancis selama lebih dari 10 tahun dalam bidangnya.


Baca juga: 8 Finalis ANFA 2018 di Pabrik Sritex


Bulan Februari lalu di balai kota Paris berkumpul tujuh orang muda berbakat di bidang mode, desain dan pengrajin seni yang terpilih melalui seleksi ketat terhadap sekitar 200 kandidat. Bazaar berkempatan menghadiri acara penobatan insan kreatif dan berbakat pilihan kota Paris ini dalam acara bertajuk Les Grands Prix de la Création de la Ville de Paris atau penghargaan tertinggi untuk kreasi dari kota Paris.


Di sebuah ruang bergaya Renaissance, dengan ukiran-ukiran emas di plafon dan lukisan-lukisan yang menghiasi seluruh ruangan, di bawah kilauan lampu-lampu gantung, para tamu dapat berkenalan sekaligus melihat lebih dekat hasil karya para pemenang.



Karya Coralie Marabelle (Hedvig Jenning)


Coralie Marabelle yang terpilih dalam kategori mode mempersembahkan dua buah hasil karyanya yang terinspirasi dari fotografer Seydou Keïta dari Mali. Dia bermain dengan volume dan gaya asimetris serta kombinasi grafis hitam putih dari bahan satin.


Setelah bekerja di rumah mode Hermès, Martin Margiela, dan Alexander McQueen, dan menjadi pemenang dalam L’Oreal Paris Fashion Grant. Coralie Marabelle ingin mengembangkan koleksi pribadinya dalam bentuk couture to wear, yaitu busana siap pakai dengan teknik pembuatan adibusana sehingga mudah dipakai dengan harga lebih terjangkau.



Karya Aurelia Leblanc (Anne Sophie Guillet)


Kreator tekstil bernama Aurélia Leblanc mendapat penghargaan dalam kategori bakat baru (Talent Émergent). Ia menggunakan teknik buatan tangan manual untuk anyam dan sulam, memadukan bahan metalik dan serat alam seperti pohon pisang ataupun aloe vera (lidah buaya).


Di acara ini ia memperlihatkan kain anyaman untuk kolaborasinya dengan Proenza Schouler, tekstil dengan jumputan helaian bulu-bulu, yang pembuatannya membutuhkan waktu lama dengan sulaman dari balik kainnya.



Karya Christophe Lothe (Ludmilla Armandin)


Karya-karya pemenang lain yang tidak kalah menariknya adalah aksesori grafis dan feminis dari Christophe Lhote. Pria yang lahir tahun 1980 ini memadukan tradisi know how dengan teknologi baru.


Karya Sandrine Nugue (Julien Lelievre)


Ada juga berbagai macam patung dari gumpalan kain yang artsy dari kreator Simone Pheulpin, koleksi tata huruf atau tipografi dari Sandrine Nugue, duo desainer Caroline Ziegler dan Pierre Brichet untuk desain peralatan rumah buatan tangan dengan seri terbatas, serta Linda Ouhbi untuk keramik dari batu pasir dengan teknik pembuatan primitif.



Karya Studio BrichetZiegler (Hands Baptiste Heller)


Penghargaan tahunan ini dimulai tahun 1993, agar para kreator mendapat tempat di masyarakat. Juga karena sektor-sektor ini memberi image yang positif bagi kota Paris ke dunia luar. Dukungan dari kota Paris sangat diperlukan agar kreasi-kreasi baru tidak berhenti bergerak dan tetap dinamis.