Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Gempita Art Basel Hong Kong

Gempita Art Basel Hong Kong
Martin Creed - Work No.1839

Kembali menempati Hong Kong Convention and Exhibition Center (HKCEC), Art Basel diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya di Hong Kong pada tanggal 15 hingga 17 Maret ini. Ratusan galeri prominen dari berbagai penjuru dunia, New York hingga Tokyo, Zurich hingga Auckland, semuanya berpartisipasi meramaikan art fair ini.

Sama seperti tahun lalu, Art Basel Hong Kong kembali memiliki enam program utama, yaitu: Galleries, Insights, Discoveries, Encounters, Film, dan Conversations. Tahun ini Galleries diikuti oleh 179 galeri kontemporer dan modern, termasuk di antaranya yang berasal dari Indonesia, Semarang Gallery dan Nadi Gallery. Insights merupakan proyek kuratorial khusus oleh Art Basel Hong Kong. Area ini menjadi salah satu yang penting dikunjungi karena menampilkan variasi karya dari berbagai negara yang berada dalam satu regional. Discoveries memamerkan nama-nama seniman emerging yang patut dinantikan kejutannya di kancah seni rupa, termasuk salah satunya seniman Indonesia, Bagus Pandega.

Encounters dikhususkan untuk karya-karya berskala besar. Executive director Artspace Sydney, Alexie Glass-Kantor dinobatkan menjadi kurator area ini. Tak ketinggalan Eko Nugroho turut unjuk gigi lewat karya Mayoritas Dihalalkan Minoritas Diharamkan di area ini. Sektor Film kembali menggandeng kurator Li Zhenhua dan melibatkan sebanyak 36 seniman. Conversations yang berisi talkshow dan diskusi bersama para pelaku seni. Salah satu yang menjadi highlight tahun ini adalah percakapan antara salah satu seniman muda inovatif di China, Cao Fei, dengan Co-Director Serpentine Gallery, London, Hans Ulrich Obrist, yang juga adalah seorang kurator, kritikus, dan sejarawan. Art Basel Hong Kong akan menunjukkan betapa meriahnya geliat dan passion yang masih membara akan seni rupa di Asia.

 

(Stella Mailoa. Foto: Courtesy of Art Basel)