Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

5 Menit Bersama Pegolf, George Gandranata

Bazaar berbincang dengan pegolf terbaik Indonesia ini tentang karier dan harapan bagi Tanah Air.

5 Menit Bersama Pegolf, George Gandranata

Satu sore, Bazaar menyambut kehadiran George Gandranata, pegolf Tanah Air yang sukses membawa nama harum bangsa di kancah golf internasional.

Salah satu prestasi yang paling teringat adalah kemenangannya di PGM Lada Langkawi Campionship di Malaysia pada tahun 2016 lalu. Kejuaraan tersebut merupakan bagian dari Asian Development Tour yang diprakarsai oleh Asian Tour, organisasi yang membawahi turnamen-turnamen bagi pegolf terbaik di lingkup Asia.




Istimewanya, George merupakan pegolf Indonesia pertama yang menjuarai Asian Development Tour. Maka tak heran jika kini ia dinobatkan sebagai pegolf terbaik Indonesia.


Meski begitu, kepribadian yang hangat dan bersahabat sangat terasa saat Bazaar dan pegolf berzodiak Aries tersebut berbincang mengenai karier dan impiannya.


Harper's Bazaar (HB): Bagaimana Anda mengawali karier di cabang olahraga golf?

George Gandranata (GG): Awalnya saat masih duduk di bangku sekolah, tepatnya di usia 13 tahun, ayah saya sering mengajak bermain golf sehabis pulang sekolah dan menyelesaikan tugas-tugas. Dari situlah ketertarikan akan golf semakin tumbuh hingga saya menempuh pendidikan lebih lanjut.


HB: Jadi, ayah yang mendorong untuk terjun ke dunia golf?

GG: Sejak pertama kali bermain golf, beliau selalu berkomentar kalau saya cukup hebat mengayunkan stik golf. Selalu. Hingga saat dewasa saya berpikir lagi, apakah itu sebuah kejujuran atau hanya basa-basi karena ayah ingin saya menjadi atlet satu hari nanti. Tapi, kalimat-kalimat itu sukses menumbuhkan kepercayaan diri saya.


HB: Sejak kapan Anda benar-benar memulai karier profesional di cabang golf?

GG: Tepatnya tahun 2012, setelah saya sempat mengikuti Sea Games.



George saat menjuarai PGM Lada Langkawi Championship 2016


HB: Selain karena golf sendiri, adakah hal lain yang Anda cintai dari dari profesi sebagai pegolf?

GG: Saya suka traveling dan menjadi seorang pegolf membuat saya bisa berkeliling ke berbagai negara. Selain itu, melihat lapangan golf baru di tiap negara adalah hal berkesan dan istimewa.


HB: Negara favorit untuk turnamen?

GG: Jepang, karena lapangannya bagus dan penduduk setempat sangat bersahabat.


HB: Adakah makanan yang harus dihindari dan dikonsumsi selama turnamen?

GG: Tentunya makanan yang mengandung minyak dan gula. Saya selalu mengonsumsi pasta, sayur, juga buah yang banyak.



HB: Siapakah sosok atlet yang Anda kagumi?

GG: Tiger Woods, tentu saja. I grow up wathing him. Tiger adalah sosok super talented dan passionate. Sekalipun beliau tengah mengalami masalah, ia tetap fokus di setiap turnamen. Mentalnya bagus sekali, itu yang harus diteladani.


HB: Bagaimana Anda menjaga kebugaran tiap harinya?
GG: Workout setidaknya selama empat hari dalam seminggu, untuk melatih mobility, speed, dan stability. Cukup 45 menit – 1 jam saja, misalnya plyometric exersice dan yoga.


HB: Apa harapan Anda selanjutnya?

GG: Tetap di peringkat teratas di Tanah Air dan meraih peringkat terbaik di lingkup Asia dan Eropa.


HB: Jika tidak menjadi pegolf? Apa profesi Anda kini?

GG: Kebetulan, saya mengambil jurusan ekonomi sewaktu kuliah, jadi mungkin saya akan menjadi stockbroker atau bekerja di perbankan.


HB: Adakah pesan singkat bagi junior-junior yang ingin menekuni profesi sebagai pegolf profesional?

GG: Pertama, harus benar-benar suka dengan dunia golf, bukan karena lifestyle saja. Lalu, tidak mudah homesick karena dituntut untuk berpindah-pindah lokasi bahkan ke berbagai negara. Saya pernah pergi selama kurang lebih 7 minggu berturut-turut di tahun 2014 lalu karena harus mengikuti turnamen, misalnya di India, Thailand, Filipina.

Boleh saja punya pasangan, tapi harus bisa mengerti jadwal yang padat ini, tapi lebih baik single hahaha.



Portofolio ini:

Fotografer: Rakhmat Hidayat

Grooming: Priscilla Rasjid & Yosefina Yusti

Digital Imaging: Astis Abiprasiasti

Layout: Panji Ariesta

Keseluruhan Busana: H&M

Dasi yang dijadikan aksesori leher: Ermenegildo Zegna

Jam Tangan: Omega


(Foto: courtesy of Asian Tour)