Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bagaimana Mengatasi Emotional Eating?

Trik mengatasi kebiasaan emotional eating yang menghancurkan pola diet Anda

Bagaimana Mengatasi Emotional Eating?

Apakah Anda termasuk seorang emotional eater?

Emotional eater merupakan sebutan untuk seseorang yang memiliki hubungan kompleks dengan makanan. Emotional eater akan menyantap hidangan ketika sedih, bahagia, marah, atau bosan, sebab mereka menjadikan makanan sebagai sumber untuk mengatasi segala lonjakan emosi yang dialami.

Emotional eater juga tidak dapat menyadari sinyal tubuh yang dikirimkan tentang rasa lapar. Karena itu, perilaku emotional eater akan menyebabkan overeating atau perilaku snacking berlebihan, yang tentunya berbahaya bagi tubuh dan pola makan Anda.

Poin untuk menyembuhkan perilaku kurang baik ini adalah dengan mengetahui alasan mengapa Anda bisa terjerumus pada kebiasaan ini. Karena cara untuk menghentikan pertarungan ini bukan tentang makanan, tapi masalah emosi dan perilaku.

Jessica Sepel, seorang nutritionist dan wellness coach berbagi resep mengenai cara menghentikan perilaku ini.

"Beberapa alasan yang membuat seseorang menjadi emotional eater adalah karena mereka berhenti menyukai diri Anda sendiri. Saat Anda tidak lagi bisa menghargai keindahan tubuh Anda. Perasaan yang menyebabkan Anda merasa tidak cukup baik, yang pada akhirnya mendorong diri Anda mengambil keputusan yang buruk tentang diri Anda."

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain;

Konsultasi pada psikologis atau konselor. Ini merupakan nasihat paling utama. Bantuan dari seorang profesional dapat membantu membuka beban emosional yang menyebabkan Anda menjadi seorang emotional eater. Kesempatan ini juga bisa menjadi saluran untuk Anda melampiaskan beban mental Anda.

Menulis. Tuliskan apa yang Anda rasakan sebelum dan sesudah proses emotional eating, lalu pikirkanlah. Menulis bisa menjadi pelampiasan emosi sehingga Anda bisa mencegah atau setidaknya menunda kegiatan makan Anda. Selain itu menulis mampu membuat Anda terhubung dengan emosi yang coba Anda tekan melalui makanan.

Meminum air. Jika kita tidak rutin meminum air, kita akan lebih mudah beralih pada makanan meskipun tidak benar-benar lapar.

Tarik napas panjang sebelum makan. Ambil nafas panjang yang juga akan mengisi rongga-rongga perut Anda sebelum makan, dapat membantu Anda lebih fokus saat hendak makan. Mencegah Anda makan berlebihan.

Mandi. Ketika Anda merasa lonjakan emosi, lakukan sesuatu yang dapat membuat Anda lebih relaks, karena banyak hal lain yang bisa menenangkan emosi Anda. 

Asupan protein yang cukup. Pastikan Anda mengonsumsi snack yang kaya asupan protein di antara jam makan, untuk menjaga kadar gula darah Anda stabil dan Anda tidak akan tiba-tiba merasa kelaparan. Ini juga akan mencegah Anda overeating.

Jangan melewatkan waktu makan. Jangan biarkan diri Anda kelaparan. Saat Anda merasa kelaparan binge eating akan lebih mudah terjadi. Maka jaga selalu kadar gula darah Anda dengan makan secara rutin.

Ciptakan dan nikmati waktu luang. Saat beraktivitas sehari-hari pastikan Anda beristirahat secara total, bahkan jika hanya 10 menit. Selama me-time tersebut Anda bisa membaca buku favorit Anda, mengistirahatkan kaki Anda, atau duduk menikmati acara TV favorit. Apapun kegiatannya, pastikan itu sesuatu yang benar-benar Anda nikmati.


 

(Alih bahasa: Daniar Cikita. Foto: Dok. Bazaar)