Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa di Can’s Gallery

Bertajuk Childhood Memory: The Invisible Chapter, Arkiv memamerkan sejumlah karyanya yang terinspirasi dari sang buah hati.

Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa di Can’s Gallery
ARR. NO 28; ARR. NO 30; ARR. NO 42; ARR. NO 29; ARR. NO 27

Anda mungkin mengenal nama Arkiv Vilmansa melalui karakter ikonik yang ia desain beberapa waktu lalu, Arkiv Instant. Namun pada kesempatan kali ini, Arkiv memberikan pengamat seni sesuatu yang berbeda. 




Bertajuk Childhood Memory: The Invisible Chapter, pameran tunggalnya kali ini berfokus pada pengalamannya sebagai seorang ayah, di mana ia menghabiskan banyak waktu bersama sang buah hati.



Anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, hal itu dapat Anda lihat melalui aktivitas yang dijalaninya. Sebagai seorang seniman, Arkiv menangkap momen itu di saat anaknya kerap kali menggambar garis-garis di secarik kertas.




Lewat keseharian ini, Arkiv menyadari bahwa semasa kecilnya ia pun senang melakukan hal yang sama. Dari eureka moment tersebut, Arkiv mencoba untuk menelusuri kembali ingatan masa kecilnya, bagaimana spontanitas dan keberanian menjadi pegangannya pada masa itu. Hal tersebut pun ia transformasikan menjadi sebuah gagasan artistik yang menangkap mata.



ARR. NO 12


Arkiv sendiri sudah memiliki ide ini sejak tiga tahun lalu, namun dibutuhkan waktu kurang lebih selama satu tahun untuk mematangkan konsep, medium, dan presentasi.

Ia memamerkan 49 kanvas yang memiliki keunikan tersendiri, mulai dari teknik, pilihan warna, hingga campuran medium lain. 


ARR. NO 44


Namun, satu detail yang menangkap mata Bazaar adalah judul dari setiap kreasinya, “ARR itu adalah singkatan dari nama anak pertama saya. Dia adalah inspirasi dan penyemangat saya dalam mewujudkan pameran ini, jadi hal itulah yang bisa saya tunjukkan sebagai tanda terima kasih,” tutur Arkiv saat ditemui di Can’s Gallery saat hari pembukaan.



Dari seluruh karya yang dipamerkan, favorit Bazaar jatuh kepada kanvas berakrilik putih yang ditempatkan di atas dinding hitam, berjudul ARR. NO 48.



ARR. NO 48


Akan tetapi, sang seniman memiliki favorit yang berbeda, yaitu ARR. NO 5. “Banyak orang yang mengira bahwa elemen polkadot putih ini terinspirasi dari Yayoi Kusama. Bukan, ini ada karena saya suka dengan karakter kartun Minnie Mouse dan Mickey Mouse,” jelasnya.


ARR. NO 5


Berlangsung hingga tanggal 8 Januari 2019, Anda dapat mengunjungi pameran Childhood Memories: The Invisible Chapter di Can’s Gallery yang berada kawasan Jakarta Pusat.


(Layout: Tevia Andriani; Foto: Dok. Bazaar, courtesy of Instagram Arkiv Vilmansa)