Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Domesticity: Seni Kontemporer dalam Ruang Domestik

Sebuah pameran karya seni yang menggugah dan mengundang partisipasi penikmatnya.

Domesticity: Seni Kontemporer dalam Ruang Domestik
Memory of Nature karya Arahmaiani di pameran Domesticity VII

Jika Anda mampir ke butik Biasa di kawasan Kemang, Jakarta, di minggu-minggu ini, tengoklah ke Biasa ArtSpace yang terletak di lantai dua bangunannya. Di sana tengah berlangsung pameran seni kontemporer berjudul Domesticity VII yang akan berjalan hingga tanggal 15 Desember 2017.

Pameran ini menampilkan instalasi karya seniman Indonesia Arahmaiani dan seniman Jepang Fumihiko Sano.



Karya Fumihiko Sano


Domesticity VII merupakan kelanjutan dari Domesticity VI, dan keduanya diprakarsai oleh Kayu, cabang dari Lucie Fontaine di Bali, sebuah kelompok konseptor ekshibisi seni kontemporer yang juga mengorganisir dan memproduksi pamerannya. Pameran Domesticity VI sendiri berlangsung di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma, Bali, di mana juga terdapat karya Arahmaiani.

Untuk Domesticity VII yang bertempat di Biasa ArtSpace, Kemang, ini sang seniman melakukan sesuatu yang berbeda pada karyanya yang berjudul Memory of Nature.

Terinspirasi oleh Mandala, ia membangun sebuah bak kayu berisi tanah dengan mengambil bentuk dasar denah bangunan Candi Borobudur. Tanah tersebut ditanami biji kecambah yang membentuk pola diagram Mandala yang merupakan simbol alam semesta.

Lewat karyanya ini, Arahmaiani ingin mengingatkan kembali tentang, ”Pentingnya alam dan pentingnya bekerja sama. Karena dalam kehidupan gaya modern hal-hal ini cenderung dilupakan. Alam dihancurkan dan manusia berkompetisi dengan agresif. Selain itu ada aspek sejarah yang penting dari masa ketika Borobudur dibangun yang orang telah lupa,” jelas sang seniman.

Ia juga membuat participatory work terhadap karyanya ini dengan mengajak pengunjung pameran mendesain Mandala versi mereka sendiri di atas meja yang telah disediakan, dengan menggunakan biji-bijian untuk membuat polanya.

Mereka yang telah ikut mendesain tidak harus menyelesaikan karyanya saat itu juga, karena pengunjung berikutnyalah yang akan melanjutkan.



Mandala yang didesain oleh pengunjung mengapit hasil karya Arahmaiani, Memory of Nature.


Kegiatan karya partisipatif ini sangat kontemplatif dan meditatif, bahkan dapat menjadi pelepas stres. Membuat pola Mandala dari biji-bijian ternyata membutuhkan ketekunan namun sebenarnya tanpa beban, dan ada kepuasan tersendiri ketika melihat hasilnya. “Kita jadi mengerti apa itu kreativitas dan kerja sama lewat kegiatan ini,” ujar Arahmaiani.

Untuk itu Anda perlu datang ke Biasa ArtSpace dan mengalaminya sendiri!


Foto: Chris Bunjamin (Courtesy of Kayu Lucie Fontaine dan Biasa ArtSpace)