Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

24 Jam Bersama Eva Celia

24 Jam Bersama Eva Celia
knit dress, Alexalexa. coat, Zara. sepatu, Adidas x Stan Smith

Memasuki tahun baru, majalah Harper's Bazaar Indonesia memberikan persembahan spesial di edisi Januari 2016. Sebuah sisipan bertajuk Harper diterbitkan untuk pertama kali. Dan di edisi perdana Harper, kami mengangkat sosok cantik nan berbakat, Eva Celia.

Sebagai guest editor untuk Harper, kami menguak kesibukannya selama 24 jam, menilik barang-barang pilihannya, mulai dari fashion hingga seni rupa, dan tak ketinggalan halaman fashion spread dan best dressed list pilihannya. Anak musisi Indra Lesmana dan aktris Sophia Latjuba ini bercerita layaknya menuliskan sebuah catatan pribadi. Berikut adalah petikan dari artikel 24 Hours with Eva Celia.

05.32 am : Percaya atau tidak di waktu sepagi ini sudah ada telepon dari resepsionis. Semalam saya dan ayah belum tidur hingga jam 2 dini hari. Tujuh jam yang lalu kami masih tampil di Surabaya Jazz Traffic dan sekarang kami harus menuju bandara karena kami akan tampil di Universitas Indonesia 15 jam lagi. Saya mandi, memakai traveling pants, kaus hitam, dan scarf Sejauh Mata Memandang.

09.10 am : Pesawat ini mengudara 30.000 kaki di atas permukaan laut. Biasanya saya merasa tegang di sebuah penerbangan, namun tidak kali ini. Saya memilih kursi di dekat jendela sambil mengagumi gumpalan awan yang terlihat empuk. Saya kemudian menghargai segala bentuk makhluk hidup yang ada di dunia ini. 

10.30 am : Walaupun saya hanya mendapat waktu tiga jam untuk tidur, saya senang akhirnya bisa pulang. Saya tidak sabar bertemu kedua anjing saya setelah satu minggu berpisah. Dan tentunya saya harus kembali segar sebelum show.

12.30 pm : Akhirnya saya tiba di rumah dan anjing saya menyapa dengan riang dan hati saya luluh. Tak hanya itu, saya juga disapa dengan aroma lezat yang berasal dari dapur, aroma masakan rumah ibu saya. "Makan dulu, Va!" ujarnya sambil berteriak dari lantai atas.

01.30 pm : Setelah makan siang saya masuk ke kamar dan berencana untuk tidur. Who was I kidding? Of course I couldn't. Saya terlalu bersemangat dengan show berikutnya dan akhirnya saya menghabiskan waktu menatap lemari sambil berpikir baju apa yang harus saya pakai. Mencari kostum untuk show adalah kegiatan yang menyenangkan dan cukup menantang. "Baiklah, sekarang waktunya tidur," ujar saya pada diri sendiri.

04.00 pm : Saya masih belum dapat tidur yang cukup. Saya berjanji pada ayah saya bahwa saya akan sampai di tempat pertunjukan sekitar pukul 6 sore untuk melihat penampilannya bersama band-nya, Krakatau (band terbaik bagi Anda yang tidak tahu). Keuntungan memiliki rambut pendek, waktu bersiap tidak pernah memakan waktu yang lama. Rambut saya keriting secara natural dan saya selalu menjaganya seperti itu. Saya suka menantang pakem kecantikan karena saya ingin perempuan menerima fakta bahwa tidak apa-apa memiliki kulit gelap, rambut keriting, dan tetap percaya diri. 

06.30 pm : Laporan dari Universitas Indonesia. "Ayah pakai baju ini gak apa-apa ya, Va?" tanya Ayah. Ia selalu memiliki selera gaya yang baik. Dan hal yang saya suka dari dirinya adalah ia selalu mengutamakan kenyamanan.

09.45 pm : Lima belas menit sebelum kami naik ke atas panggung. Biasanya rasa tegang itu mengonsumsi diri saya, tapi kali ini saya bersyukur karena saya lupa akan hal itu. Untuk pertama kalinya saya tahu apa yang harus saya katakan kepada para penonton. Kami semua kurang tidur tapi kami siap memberikan sebuah tontonan yang menarik.

11.00 pm : Hari ini menjadi salah satu momen terbaik sepanjang hidup saya. Semuanya berjalan mulus dan terasa terlalu indah menjadi kenyataan. Saya percaya bahwa selalu ada kebaikan dalam diri setiap manusia dan kalau kita menggunakan waktu sebaik-baiknya setiap hari, maka hal indah akan datang.

02.00 am : Setelah menghapus makeup, saya akhirnya bisa masuk ke dalam selimut - walaupun bukan tempat tidur saya sendiri karena saya menemani ayah menginap di hotel. Tapi rasanya nyaman sekali. Biarpun mata ini terasa berat, saya harus berdoa. Hal ini menjadi kebiasaan penting yang saya tanamkan dalam kehidupan saya. Kita tinggal di kota metropolitan dan kadang lupa tentang hal lain yang lebih besar dari itu semua. Saya berdoa setiap hari dan setiap malamnya sebagaimana saya mencurahkan diri ke dalam musik. 

 

(Anindya Harahap. Foto: Rakhmat Hidayat. Stylist: Veronica Arviana. Makeup: Talia. Hair: Eva Pical. Retoucher: Veby Citra)