Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Simak Beberapa Koleksi Desainer di Jakarta Fashion Week

Jakarta Fashion Week sudah berakhir, para desainer lokal berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terkini mereka lewat karya-karya yang menawan.

Simak Beberapa Koleksi Desainer di Jakarta Fashion Week

Jakarta Fashion Week 2020 telah berakhir setelah berjalan selama tujuh hari lamanya dan menampilkan banyak label dan desainer lokal yang dapat diperhitungkan di industri mode. 

Perhelatan ini bukan hanya sebatas pergelaran mode yang mengizinkan para desainer untuk memamerkan karya-karya terbaru mereka namun juga menjadi medium para seniman mode yang terlibat untuk merepresentasikan jenis tren mode yang akan muncul di tahun depan.

Berikut beberapa koleksi yang muncul di panggung Jakarta Fashion Week 2020 yang kemungkinan akan menjadi tren di tahun depan. 


Adrian Gan


Adrian Gan telah lama menjadi desainer yang melibatkan konsep sustainability dengan mengolah kain-kain vintage di karyanya. Kali ini, Adrian Gan melahirkan koleksi untuk Dewi Fashion Knights 2019 dengan menggunakan ulos tua sebagai material utama.

Kemudian, imbuhan kain ulos tua tersebut ia kombinasikan secara subtil di atas busana-busana bernapaskan gaya kontemporer. Prinsip wearable juga menjadi fokus utama sang desainer kali ini, sehingga setiap potong pakaian di koleksi ini mudah untuk dikenakan oleh berbagai tipe tubuh dan karakter wanita. 


Kraton Auguste Soesastro


Keutamaan kualitas bahan dan potongan yang presisi telah lama menjadi kelebihan yang sangat menonjol di karya Auguste Soesastro. Desainer yang merupakan lulusan sekolah arsitektur ini kerap menghasilkan busana dengan cutting apik yang akan memeluk tubuh sang pemakai secara sempurna.

Desainer yang tahun ini dinobatkan sebagai salah satu Dewi Fashion Knights 2019, mengirim para modelnya dengan balutan busana yang terinspirasi dari baju tradisional Jawa lewat koleksi bertajuk 'Javanese Invasion'. Setelan busana pria dan wanita yang lengkap dipadankan dengan blangkon di atas kepala. 


Rama Dauhan

Detail bordir yang rumit dan imbuhan aksen ruffles yang menghiasi bagian garis siluet pakaian itu sendiri mendominasi isi koleksi Rama Dauhan yang dinamakan 'Nurani'. 

Di koleksi ini, Rama menonjolkan metode bordir yang tidak selalu harus dibubuhi berbagai macam manik-manik yang memberikan efek 'berat'. Selain itu, siluet fluid yang identik dengan busana minimalis, ia buktikan tak harus hanya dibiarkan polos tanpa adanya sentuhan maximalist lewat kombinasi pleads dan ruffles yang dramatis. 


Sean Sheila X Byo

Label Sean Sheila menghadirkan ansambel yang dipadankan dengan karya label Byo yang khas akan desain geometrisnya. Di panggung mereka, luaran menyerupai mantel bahan organza yang memiliki tekstur transparan adalah benda fashion wajib yang harus Anda miliki.

Selain karena bahan transparan yang memang menduduki posisi tren mode teratas, mantel bahan organza akan memudahkan Anda tetap memamerkan ansambel yang tersusun sedemikian rupa meskipun Anda mengenakan luaran. 

Terutama ketika Anda mengenakan rok seperti rancangan Byo yang akan menarik perhatian akan desainnya yang penuh pernyataan.


Purana

Di Jakarta Fashion Week 2020, label Purana bekerja sama dengan komunitas Humbang Kriya untuk merancang sederet koleksi pakaian bergaya resort wear.

Koleksi ini banyak menawarkan maxi dress yang menggunakan bahan light weight khas musim panas. Siluet potongan jukstaposisi dan asimetris mendominasi koleksi yang banyak mengeksplorasi bordir dan beragam aksen tambahan sebagai penyeimbang. 

Lewat koleksi ini, dapat diprediksi tahun depan busana bergaya resort dengan siluet loose yang nyaman masih akan tetap menduduki peringkat tren mode.


Sejauh Mata Memandang


Konsep slow fashion yang tak mengenal musim dan tren memang diusung oleh Sejauh Mata Memandang, tetapi hal tersebut tidak menjadikan mereka tak mampu memengaruhi tren mode. 

Mengusung tajuk 'Daur', Sejauh Mata Memandang bereksplorasi dengan kombinasi rentang warna yang dikabarkan akan menjadi tren warna di tahun depan seperti kuning dan merah atau biru tua dan kuning. Beberapa warna tersebut digabungkan sang direktur kreatif, Chitra Subyakto untuk menciptakan efek keseimbangan antara warna kontras dan warna membumi.


Oscar Lawalata Culture

Desainer Oscar Lawalata mengekspresikan ide-idenya melalui koleksi bertemakan 'Aku dan Kain' yang sebelumnya telah hadir dalam bentuk instalasi kain di Senayan City.

Lewat koleksinya, ia menarasikan napas kain Nusantara dengan mengubah kain-kain tersebut menjadi busana etnik modern yang didominasi siluet clean khas label eponimnya. Yang berarti, dengan mengenakan busana beraliran etnik bergaya kontemporer dapat dipastikan sebagai bentuk mencintai budaya Nusantara sekaligus tren mode yang perlu Anda tunggu. 



(Foto: Courtesy of Instagram/@jfwofficial dan @adrianganworld)