Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

October 2013

October 2013

Juni lalu Sarah Jessica Parker mengumumkan rencana peluncuran SJP, lini sepatunya yang berkolaborasi dengan CEO Manolo Blahnik, George Malkemus. Brand yang akan diluncurkan awal tahun depan itu adalah realisasi dari mimpinya dan salah satu puncak dari love affairnya yang panjang dengan sepatu. Saya dan – saya yakin – Anda juga, punya perjalanan kisah cinta dengan tas dan sepatu. A long, love-hate relationship.

Bila tahun lalu kita mungkin bisa tergila-gila dengan wedge sneakers, tahun ini beralih ke pointy shoes. Atau pada tas, cinta kita pada tas PVC bisa jadi sudah berpindah ke tas berbahan eksotis atau bahan fur yang banyak muncul di runway musim gugur dan dingin 2013.

Musim ini, fashion kembali menawarkan segala yang baru. Dior misalnya, bekerja sama dengan The Andy Warhol Foundation, menghasilkan tas bergambar sepatu, yang merupakan karya seniman itu di awal tahun ‘50-an. Koleksi-koleksi tas dan sepatu plus aksesori musim semi dan dingin itu ada di Accessories Special edisi ini.

Selain itu edisi ini juga merupakan edisi untuk para pria. Panduan gaya pria terkini kami ulas lengkap. Kontributor kami Joe Lim, tidak hanya melaporkan review-nya dari Paris dan Milan tapi juga dari pameran-pameran fashion yang juga sangat mendapat perhatian dari media dan dihadiri oleh para buyer, seperti trade show Pitti Uomo di Florence, White Milano di Milan, dan Bread & Butter di Koln, Jerman.
Di samping itu kami juga memberikan referensi fashion, gadget, dan berbagai atribut untuk berjaya dan bergaya di arena lari dan bersepeda. Urusan bergaya yang semakin penting ini sejalan dengan memanasnya aktivitas outdoor tersebut. Dan profil-profil yang menjalaninya juga semakin banyak. Di antaranya adalah Arlan Kusuma Perkasa dan Raja Sapta Oktohari, sosok entrepreneur muda, sukses, gaya, dan menjalani olah raga lari dan bersepeda secara serius sebagai terapi penyeimbang hidup.

Bazaar edisi ini didedikasikan pula untuk seni rupa Indonesia. Kami mengeluarkan suplemen Bazaar Art yang konsisten kami keluarkan setiap tahun, dan kali ini kami mengangkat profil Widi Wardhana yang bertutur tentang koleksi dan passion-nya pada seni rupa. Saya menikmati pilihan-pilihannya yang sangat mencerminkan gaya personal dan cita rasanya yang tinggi. Bila beberapa orang mengoleksi benda seni sebagai investasi, sebagian lainnya memilih untuk dinikmati . Keduanya tidak ada yang salah, selama bisa membuat hidup lebih indah. Let’s live life to the fullest!

Salam,
Ria Lirungan
Editor-in-Chief