Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengabadikan Kulit Cerah

Mengabadikan Kulit Cerah

Ditemukan: agen pencerah kulit terkini yang mampu bekerja langsung pada tingkat KROMOSOM, dan melampaui warna dasar kulit Anda.

Terdapat banyak jalan menuju Roma, dan begitu banyak pula jalan yang dapat dijadikan pilihan untuk mendapatkan peningkatan warna cerah kulit secara menyeluruh. Dimulai dari penggunaan krim topikal sebagai metode paling dasar, hingga pada tingkatan yang lebih advanced seperti chemical peeling ataupun mesotherapy dan whitening injection yang bekerja pada jaringan kulit, yang lazim digunakan sebagai upaya pilihan untuk menyamai warna dasar kulit setiap individu. Dan kini, sebuah metode whitening injection teranyar terbukti berpotensi untuk melampaui warna dasar kulit Anda, dan bertahan dalam jangka panjang.

CHROMOSOME THERAPY: WHAT IT IS
Beberapa tahun silam, Professor Jason R. Mest dari Aeskulap Brunnen Institution of Biomedical Sciences memimpin sebuah riset panjang di bidang genetika medis yang berujung pada penemuan unik. Adalah SLC24A5, sebuah gen yang terdapat pada kromosom ke-15 di dalam tubuh manusia, dan terdiri dari 396 molekul asam amino, yang akhirnya menjadi salah satu terobosan besar di tengah industri kecantikan. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa aktivitas dari gen SLC24A5 sangat menentukan jumlah dan aktivitas melanocyte, yang berfungsi sebagai penghasil melanin. Semakin tinggi aktivitas gen SLC24A5, maka warna kulit akan semakin gelap, dan sebaliknya, jika aktivitas gen tersebut semakin sedikit, maka warna kulit akan cenderung semakin cerah.

Akhirnya, penelitian panjang tersebut membuahkan hasil positif bagi para individu yang menginginkan perubahan warna kulit dengan cara aman namun hasilnya maksimal, yaitu ditemukannya penghambat gen SLC24A5P melalui sediaan injeksi. Setelah melalui tahapan penelitian in vitro dan in vivo, baik pada hewan dan manusia, penghambat gen tersebut menjadi salah satu agen pencerah kulit terkuat yang dapat bertahan lama, bahkan pada jenis kulit tergelap sekalipun. Menurut dr. Lilik Norawati Sp.KK, selaku Kepala Sub Bagian Kosmetik Medik RSPAD Gatot Soebroto, metode injeksi tersebut akhirnya dikenal dengan nama Chromosome Therapy, karena kemampuannya untuk bekerja pada level gen. Diungkapkannya pula, “Chromosome Therapy menjadi metode unggulan bagi para individu yang menginginkan perubahan warna kulit pada level mendasar, karena sejauh ini, kebanyakan metode whitening injection hanya mampu mencapai tingkat pencerahan minimum dengan menekan sekresi tyrosinase, dan membuat proses melanogenesis (pembentukan melanin) tidak terkendali.”

CARA KERJA
Metode ini dilakukan melalui injeksi intravena yang dilakukan secara bertahap, dengan jarak pengerjaan minimal 1 – 2 hari. “Dengan menekan kinerja gen SLC24A5, jumlah melanocyte di dalam tubuh akan berkurang secara dramatis, dan dengan demikian, sekresi dari hormon pro-melanin seperti tyrosinase ataupun NCKXS akan turut berkurang, sehingga secara bertahap tingkat kecerahan kulit akan semakin bertambah, dan masalah hiperpigmentasi pun dapat dittangani dengan baik” ujar dr. Lilik. Ditambahkannya pula bahwa kinerja dari inhibitor tersebut secara perlahan turun ke area wajah dan leher, dan berlanjut hingga ke seluruh tubuh.

WHAT TO EXPECT
Pada umumnya, pemilik jenis kulit sawo matang akan melihat perubahan berarti pada warna kulit mereka setelah injeksi ke-9, dan rona kulit yang cerah merata di seluruh tubuh setelah injeksi ke-18. Berdasarkan wawancara dan pengamatan langsung, para wanita yang memilih metode ini juga mengakui terjadinya peningkatan elastisitas dan kelembapan pada seluruh area kulit secara signifikan, sehingga tampilan kulit terlihat lebih radiant dari sebelumnya. ?

NEED TO KNOW
- Para wanita hamil dan menyusui dilarang keras untuk melakukan metode Chromosome Therapy.
- Efek samping yang pernah ditemukan adalah gejala demam ringan, akibat terjadinya perubahan gen. Cukup diberikan parasetamol untuk meredakannya, dan injeksi dapat dilakukan kembali.
- Penggunaan inhibitor ini sudah diizinkan penggunaannya di Eropa dengan CE mark (setara dengan FDA di Amerika).
- Penghambat gen SLC24A5 hanya bekerja pada melanocyte kulit, tanpa memengaruhi sel pigmen pada rambut dan mata, dan tidak menyebabkan albinisme.
- Semua subjek penelitian diamati selama lebih dari enam bulan setelah penelitian selesai dan seluruh fungsi organ terbukti tidak terpengaruh oleh injeksi inhibitor, tanpa efek sitotoksik pada rambut dan mata.
- Aktivitas outdoor sangat tidak disarankan bagi Anda yang memilih metode ini, karena dapat mengurangi maksimalisasi kinerja inhibitor. stylist; putri dianita; foto; daven lee: asisten fotografi: stephani halim: makeup/hair: donny karyadi;
asisten makeup: adi khadafi; model: maria c - 21 mm.