Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Penampilan Pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry di 2020

Mereka telah kembali setelah mengambil libur panjang selama Natal.

Penampilan Pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry di 2020

Duke dan Duchess of Sussex telah membuat penampilan publik pertama mereka tahun ini, setelah libur dua bulan dari tugas kerajaan. Alih-alih menghabiskan masa perayaan dengan keluarga kerajaan, pasangan ini menghabiskan Natal pertama mereka dengan bayi Archie di Kanada, di mana mereka bergabung dengan ibu Meghan, Doria Ragland.



Pada 7 Januari, Harry dan Meghan bertemu dengan Janice Charette, Komisaris Tinggi Inggris untuk Kanada, di Canada House, London.

Para bangsawan berterima kasih padanya dan stafnya atas keramahan mereka selama liburan Kanada mereka, yang mereka habiskan di Pulau Vancouver yang indah.

Untuk kembali ke tugas-tugas kerajaan, Meghan memberi kami pelajaran dalam balutan baju senada, ia terlihat mengenakan mantel warna camel Reiss yang stylish, rok slip dari Massimo Dutti berwarna cokelat dan turtleneck yang serasi serta sepasang sepatu hak beledu cokelat dari Jimmy Choo. Ia menata rambutnya dengan gaya loose wave dan membuat riasannya terlihat minimal. Mantel apiknya, yang sempurna untuk musim dingin, saat ini tidak tersedia tetapi namun bisa didapat dalam versi hitam untuk saat ini.



Harry dan Meghan juga berkunjung ke Galeri Kanada untuk melihat pameran oleh seniman Kanada, Skawenati, di mana mereka juga bertemu dengan anggota tim Komisi Tinggi lainnya.



Pasangan ini telah mengambil cuti dari tugas kerajaan mereka sejak awal November tahun lalu, setelah menghadiri acara Remembrance Day.

Waktu libur mereka juga dipengaruhi oleh pengamatan media yang intens terhadap sang duchess, yang menyebabkan wawancara emosional dalam sebuah film dokumenter tentang tur kerajaan Afrika Selatan mereka dan bahkan mengajukan gugatan terhadap tabloid Inggris.

Harry mengeluarkan pernyataan paralel yang menarik tentang mendiang ibunya, yang terkenal dilecehkan oleh paparazi sampai ia meninggal, yang mendorongnya untuk mengambil tindakan hukum.

"Ketakutan saya yang paling dalam adalah sejarah berulang dengan sendirinya," jelasnya. “Saya telah melihat apa yang terjadi ketika seseorang yang saya cintai mengalami komodifikasi hingga mereka tidak lagi diperlakukan atau dipandang sebagai orang yang nyata. Saya kehilangan ibu saya dan sekarang saya melihat istri saya menjadi korban kekuatan yang sama. ”

Duchess sendiri juga menjelaskan tahun lalu bagaimana ia berjuang dengan perlakuan dari pers, mengatakan "itu adalah hal yang sangat nyata untuk dilalui di belakang layar."




(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)