Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Lebih Dalam Tentang Sparkling Wine

Segala hal yang perlu Anda ketahui tentang jenis sparkling wine termasuk perbedaan antara sampanye, prosecco, dan cava.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Sparkling Wine

Setiap orang tentu mengetahui bahwa sampanye berasal dari Prancis, cava dari Spanyol, dan Prosecco dari Italia. Ketiga jenis anggur tersebut tergolong ke dalam sparkling wine. Lalu, apa yang membedakan antara satu dengan yang lainnya?

Bazaar berbincang dengan ahli wine dari Moët & Chandon yaitu Jane Parkinson untuk membahas mengenai cara membedakan tiga jenis anggur tersebut. Lebih dalam lagi, ia akan membantu kita untuk mengetahui bagaimana cara pembuatannya, perbedaan rasa, dan makanan apa saja yang cocok disandingkan dengan segelas wine.


Apa perbedaan antara sampanye, sparkling wine, cava, dan Prosecco?


Begitu banyak perbedaan di antara jenis minuman tersebut, namun dua hal yang sangat perlu diperhatikan adalah daerah asal pembuatannya dan jenis anggur yang digunakan. Sampanye hanya diproduksi di daerah Champagne yang merupakan sebuah wilayah di timur laut Prancis.

Biasanya, sampanye dibuat dari anggur pinot noir dan/atau meunier. Sementara itu, cava berasal dari Spanyol. Meski bisa saja dibuat dari pinor noir dan chardonnay, cava juga dihasilkan dari anggur lokal seperti parellada dan xarel-lo. Lain halnya pula dengan Prosecco, minuman ini diproduksi di daerah timur laut Italia bernama Veneto dan menggunakan anggur glera.


Sparkling wine adalah istilah umum yang digunakan untuk menamai segala wine yang bersoda. Meski sampanye termasuk dalam sparkling wine namun perlu diingat bahwa tidak semua sparkling wine adalah sampanye.


Bagaimana proses pembuatan masing-masing wine?

Proses pembuatan wine adalah salah satu pembeda yang tak kalah penting. Sampanye dan cava dibuat dengan metode ‘tradisional’ atau disebut juga dengan metode champenoise. Wine akan melewati proses fermentasi kedua (setelah fermentasi alkohol) di dalam botol, sehingga karbon dioksida yang tercipta selama proses tersebut akan tetap berada di dalam wine dan membuatnya bersoda. Umumnya, metode ini juga menghasilkan minuman dengan buih yang tahan lebih lama.

Sementara itu, Prosecco dibuat dengan menggunakan metode Charmat atau tank method. Artinya, wine akan melewati proses fermentasi kedua dalam sebuah tangki besar sebelum dimasukkan ke botol dalam tekanan. Anggur yang diproduksi dengan cara ini biasanya dibuat untuk segera diminum.


Apa yang membedakan wine dari segi rasa?

Anggur bersoda masing-masing memiliki rasa tersendiri. Jane mengambil contoh jenis anggur dry white. Sampanye sejenis Moët biasanya memiliki rasa toasty dan buttery yang khas dengan perisa buah sitrus. Sedangkan cava biasanya memiliki rasa asam yang distingtif, namun terkadang juga terasa toasty. Sementara Prosecco umumnya beraroma wangi bunga dan memiliki rasa seperti buah pir.


Kapan saat yang cocok untuk menikmati wine?

Menurut Jane, sampanye tidak harus diminum saat perayaan atau pesta besar. "Saya biasanya menikmati sampanye kapan saja, bahkan saat tengah malam," ujarnya.

Ia menambahkan, cava lebih sesuai untuk dinikmati saat piknik sebab anggur ini dapat diminum sembari menikmati berbagai macam makanan ringan. Prosecco biasanya disajikan semata-mata untuk segera diteguk, tidak untuk diresapi rasanya. Rasa buahnya yang khas membuat anggur Prosecco lebih cocok diminum saat pesta besar.  


Lalu, makanan apa saja yang tepat disandingkan bersama wine?

Berbicara soal makanan pendamping, sampanye sering kali dinomorduakan. Jane selalu menyarankan orang-orang untuk lebih sering menikmati makanan dengan segelas sampanye dan anggur rosé, sebab kedua jenis anggur ini amat kaya akan rasa. Misalnya saja dari pengalaman Jane, masakan tuna carpaccio dengan daun seledri bersama Moët Grand Vintage 2008 merupakan kombinasi yang sangat sempurna.


Prosecco memiliki rasa yang tidak terlalu manis, sehingga wine ini akan sangat pas bila disajikan bersama kue semacam panttone.


Bagaimana dengan keragaman empat jenis wine ini?


Jane menjelaskan bahwa setiap anggur bersoda memiliki karakteristik yang distingtif, baik itu sampanye, cava,  atau English sparkling wine. Ada banyak macam wine, mulai dari bone-dry, anggur putih, anggur vintage, anggur vintage kombinasi, wine yang dibuat dari campuran beberapa jenis anggur, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, pembahasan tentang sparkling wine sangatlah luas dan menarik. Anda akan selalu menemukan jenis-jenis baru untuk dicoba, bahkan jumlahnya tak terbatas. 


BACA JUGA: 7 Minuman Alkohol yang Dapat Merusak "Kecantikan"

BACA JUGA: 9 Bahaya Minuman Beralkohol bagi Kesehatan


(Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Alih Bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)