Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Wawancara Tommy Ambiyo Tedji dengan Sophia Webster

Bazaar menggandeng kreator di balik label aksesori Byo, Tommy Ambiyo Tedji, untuk mewawancara desainer aksesori asal Inggris, Sophia Webster

Wawancara Tommy Ambiyo Tedji dengan Sophia Webster

Tommy Ambiyo Tedji (TAT): Sebagai seorang desainer aksesori, saya selalu ingin menciptakan aksesori selalu relevan di tiap musim. Namun pada prakteknya, kadang berhasil, kadang tidak. Apa produk terlanggeng yang telah Anda rancang?

Sophia Webster (SW): Chiara Sandal, salah satu koleksi signature dengan aksen sayap kupu-kupu di belakang tumit yang saya desain untuk koleksi Spring/Summer 2014, telah menjadi salah satu best seller hingga saat ini dan senantiasa saya lansirkan di setiap musimnya. Selain itu, Mila Sandal juga turut menjadi andalan. Keduanya merupakan item terpenting dan telah terbukti selalu menjadi favorit.

 

TAT: Terkadang saya merasa desainer yang berasal dari negara maju seperti Amerika, Inggris, Perancis, Italia, dan Jepang, memiliki lebih banyak keuntungan (terutama secara geografis) dibandingkan dengan negara seperti Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

SW: Menurut saya justru lebih sulit untuk bersaing di negara-negara besar karena kompetitor Anda menjadi lebih luas dan besar. Selalu ada bakat-bakat baru di setiap negara—meski memang harus diakui negara seperti Inggris memiliki kesempatan yang lebih banyak. Berasal dari negara yang lebih kecil seperti Indonesia tentu menghadirkan keuntungannya sendiri. Dengan bakat yang Anda miliki, Anda dapat terlihat lebih menonjol.

 

TAT: Apakah Anda tipe desainer yang mengikuti intuisi atau lebih senang menganalisa secara mendalam?

SW: Jelas mengikuti intuisi. Jujur dan mempercayai diri sendiri, serta memahami visi yang Anda bawa merupakan hal yang sangat penting. Anda harus mengejar ambisi Anda, namun pada saat yang bersamaan terkadang Anda juga harus mundur sejenak dan melihat segalanya dalam gambaran yang lebih besar. Saya mencoba untuk tidak terpengaruh dengan hal-hal di sekitar, saya harus fokus dengan visi saya sendiri. Di tengah banyaknya pilihan dan accessibility, penting untuk menawarkan rancangan yang apik secara komersil namun tetap mempertahankan identitas label. Saya mendapatkan banyak sekali feedback tentang bagaimana seharusnya saya membangun brand saya, namun kadang Anda tetap harus mendengarkan kata hati Anda dan mempercayai diri Anda sepenuhnya.

 

TAT: Apa pelajaran terbesar yang Anda dapatkan sebagai seorang perancang aksesori?

SW: Saya harus mendengarkan pelanggan saya. Ketika saya pertama kali membangun label saya, koleksi saya sangat terfokus pada statement high heels. Namun kemudian saya lekas mempelajari bahwa tidak semua orang dapat mengenakannya, atau bahkan menginginkannya. Maka saya pun mengembangkan koleksi saya, mulai dari sepatu berhak datar hingga sneakersdanespadrilles, untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan saya. Ini menjadi pengalaman yang luar biasa untuk melihat begitu banyaknya gaya dan kebutuhan setiap wanita, terutama dalam hal pemilihan sepatu.

 

TAT: Dalam koleksi yang telah saya rancang, saya menawarkan banyak warna setiap musimnya, tergantung pada citra yang ingin saya tampilkan. Namun pelanggan saya biasanya tetap kembali ke warna klasik seperti hitam atau beige. Sebagai desainer yang identik dengan koleksi playful nan penuh warna, apakah pelanggan Anda lebih menyukai warna-warna basic atau justru menginginkan lebih banyak warna-warna yang berani?

SW: Pelanggan saya sangat beraneka ragam, sehingga setiap desain memiliki peminatnya masing-masing. Saya sendiri memiliki kecintaan mendalam dengan permainan warna, mereka mewakili bagaimana perasaan saya dan cara saya melihat kehidupan ini. Menambahkan warna pada rancangan-rancangan saya merupakan bagian paling menyenangkan dalam proses menciptakan sebuah koleksi. Akan tetapi, untuk koleksi musim kesembilan ini saya mulai mengevaluasi tentang seberapa wearable dan komersil rancangan-rancangan saya. Akhirnya, saya menambahkan sepatu berhak datar maupun hak tinggi dalam warna-warna netral karena ada banyak permintaan untuk itu.

 

TAT: Apakah Anda ingin melebarkan sayap ke ranah ready to wear? Atau Anda hanya ingin fokus pada aksesori?

SW: Tentunya saya ingin terus mengembangkan label saya. Dan saya rasa, untuk terus dapat tumbuh Anda tidak boleh membatasi diri Anda sendiri. Saya sangat menikmati setiap proses desain secara umum, sehingga kemungkinan untuk merambah ke produk lainnya rasanya sangat tidak terhindarkan. Kendati demikian, saya masih belum tahu kategori apa yang akan saya jangkau. Siapa tahu, bukan? Selain itu penting pula untuk mengembangkan area bisnis yang barangkali tidak selaras dengan label yang Anda miliki, namun bila hal tersebut dilakukan dengan gaya unik yang Anda miliki, tidaklah mustahil hal itu menjadi kekhasan baru yang Anda miliki. Ini bukan sekadar apa yang Anda lakukan, namun bagaimana Anda melakukannya.

(Foto: dok. Bazaar)