Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Cegah Bahaya Infeksi Akibat Manikur dan Pedikur

Jangan sampai ritual perawatan kuku Anda malah menjadi senjata makan tuan!

Cegah Bahaya Infeksi Akibat Manikur dan Pedikur

Jika kurang hati-hati saat melakukan manikur dan pedikur, baik sendiri maupun di spa, bukan mustahil kuku Anda malah menderita infeksi setelahnya. Selain terasa nyeri dan berbau, ciri-cirinya adalah kulit sekitar kuku yang merah dan membengkak.

Infeksi jamur juga menyebabkan kuku menguning, retak, menebal maupun menipis dan bahkan melengkung atau terangkat hingga sungguh tak sedap dipandang.

Agar kesehatannya senantiasa terjaga, Anda dapat menerapkan beberapa tindakan preventif seperti yang telah Bazaar rangkum berikut ini.  

1. Bawalah selalu instrumen manikur dan pedikur milik Anda sendiri ke salon, termasuk kikir kuku, dan gosoklah peralatan Anda dengan alkohol setelah tiap-tiap pemakaian. Apabila Anda melakukannya di salon kecantikan, mintalah kepada teknisi untuk melakukan sterilisasi secara menyeluruh terlebih dulu atau setidaknya memakai produk sekali pakai. 

2. Bersihkan baskom tempat merendam tangan dan kaki dengan disinfektan untuk membasmi bakteri dan jamur penyebab infeksi yang tak akan teratasi bila hanya dibasuh air sabun!

3. Lupakan penggunaan silet atau semacamnya untuk memotong kalus pada telapak kaki. Alat tersebut sangat berbahaya karena rentan mengiris terlalu dalam misalnya hingga permukaan daging sehingga area tersebut pun mudah terpapar infeksi. 

4. Hindari memotong kutikula secara berlebihan. 

5. Tundalah jadwal manikur atau pedikur bila terdapat lecet ataupun luka pada kulit. 

6. Jangan lupa melakukan rehabilitasi kuku setelah menggunakan nail gel


(Foto: Marina Svetlova/Shutterstock/Click Photos)