Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kolaborasi Baron Manangsang dengan Richard Hassell

Seorang seniman dan arsitek asal Australia yang berbasis di Singapura, mengaplikasikan karya tekstil Baron di karya seninya.

Kolaborasi Baron Manangsang dengan Richard Hassell

Salah satu galeri ternama dunia, ARNDT yang lahir di Berlin dan juga memiliki galeri di Singapura, tengah menggelar sebuah pameran grafis yang terintegrasi dengan sebuah pameran ikonis.

Karya-karya grafis seniman Belanda, Maurits Cornelis Escher, telah lama dikenal akan sejumlah gambar paling ikonisnya. Pengaruhnya berkembang bahkan setelah 50 tahun kematiannya. Karyanya muncul di video game dan di film-film seperti Inception dan serial Harry Potter.

Sejumlah karya M.C. Escher kini tengah dipamerkan di Art Science Museum, Singapura. Untuk pertama kalinya, mempertunjukkan mahakarya sang seniman ke hadapan para kolektor seni lokal di sana. 

Selain diaplikasikan untuk film dan video game, teknik dan grafis yang diaplikasikan M.C. Escher juga menginspirasi banyak seniman. Salah satunya, arsitek dan seniman asal Australia yang telah menetap di Singapura selama puluhan tahun, Richard Hassell.

Richard Hassell memamerkan 24 karya prints on paper dan tujuh buah panel dinding aluminium. Seluruh karya ini melanjutkan investigasi Escher akan bidang-bidang geometris, yang ditemukan setelah kematian Escher. 

Kebanyakan dari karya yang dipamerkan dalam Strange Creatures yang akan berlangsung hingga 3 Desember mendatang ini, mengaplikasikan teknik menyepuh dengan tangan, suatu teknik tradisional di Jawa.

Dan untuk teknik ini, ia berkolaborasi dengan seniman tekstil Indonesia, Baron Manansang.

Meski karya-karya Richard mendapat referensi dari karya Escher, desainnya juga mengacu kepada tekstil Asia Tenggara, seni tribal, dan sejarah sains dan matematika.

 

(Foto: Ria Lirungan)