Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Untuk Seni dan Budaya

Untuk Seni dan Budaya

Fondation Louis Vuitton, pusat seni dan budaya yang terbaru di Paris baru saja diresmikan. Apakah arsitektur ini akan menjadi salah satu simbol Paris yang baru? Kesan pertama ketika melihat gedung ini untuk pertama kali adalah kemegahan bangunan kaca seperti sebuah iceberg yang sepertinya mendominasi area sekelilingnya. Sementara dari sisi yang lain, bangungan ini terlihat seperti sebuah kapal kaca yang megah. Transparan, berkilau, dan kaca-kaca yang merefleksikan langit kota Paris. Arsitektur ini juga merupakan hasil karya arsitek kawakan dunia, Frank Gehry.

Proyek ini lahir di tahun 2001 ketika presiden LVMH, Bernard Arnault mengunjungi Museum Guggenheim di Bilbao yang juga merupakan hasil karya Frank Gehry. Dibangun selama 5 tahun di atas tanah seluah 11.000 m2, 'kapal kaca' ini seolah berlayar dengan 12 'layar' kaca raksasa, di antara pepohonan hutan (bois de Bologne), tempat Anda dapat melihat Menara Eiffel dan sisi kota modern Paris, La defense.

Bangunan yang di dedikasikan untuk seni kontemporer ini untuk sementara memamerkan hasil harya seniman internasional seperti Christian Boltanski, Betrand Lavier, Gerhard Richter, Pierre Huyghe, dan Thomas Schütte dan juga karya Ellsworth Kelly yang di pasang khusus di ruang auditorium. Selain ruang auditorium yang juga akan difungsikan untuk pertunjukan musik, Fondation Louis Vuitton juga memiliki ruang pameran untuk koleksi tetap Fondation, serta beberapa galeri untuk pameran-pameran sementara.

Ada keterharuan ketika Frank Gehry, 85 tahun, yang datang untuk konferensi pers, berkata bahwa sejak dulu ia selalu mencintai Prancis, seperti tulisannya di dinding ruang pamer yang didedikasikan untuk maket-maket hasil kerjanya. "I dream of designing a magnificent vessel for Paris that symbolizes France's profond cultural vocation." Dan impiannya itu baru saja menjadi kenyataan.

 

(Rizal Halim. Foto: Rizal Halim)