Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

L.A Story

L.A Story

Rumah kediaman Vera Wang di salah satu bukit Beverly Hills dapat memberikan inspirasi desain untuk Anda. Fenomena tarian TANGO yang populer di kalangan socialita pun secara lengkap kami tampilkan di segmen Fashionable Life

Desainer asal New York, VERA WANG, dengan hunian barunya yang bergaya minimalis, sukses mejadi pusat perhatian.

Oleh Derek Blasberg.
Fotografi oleh Douglas Friedman.


Vera Wang siap menceritakan kesepakatan terakhir yang dibuatnya, yakni hunian dengan empat kamar tidur di Beverly Hills. Sebelum ia memulai bercerita, ia ingin mengklarifikasi dua hal utama. Pertama, ia tidak pindah ke Los Angeles, dan kedua, “Saya bukan tipe wanita yang memakai sepatu hak tinggi dengan pakaian renang. Mari saya jelaskan.” (Selanjutnya ia melakukan pemotretan dengan mengenakan pakaian renang.) Akan tetapi, alasan ia memiliki tempat tinggal baru adalah untuk bersantai sejenak dari kehidupan sibuk Manhattan, bukan meninggalkannya sama sekali. “Ini adalah pelarian untuk mendapatkan keseimbangan,” ia menjelaskan. “Bagi saya, New York merupakan tempat bekerja. Jika bicara L.A., ibarat ‘yin’ yang saya butuhkan untuk menyeimbangkan New York ‘yang’.”

Merupakan keinginan Wang untuk tinggal di area tersebut. Ia sudah mendambakan untuk memiliki rumah di L.A. selama 10 tahun. Agustus lalu, impiannya mendapatkan akhir bahagia. “Saya mencari dan mencari, tetapi saat saya menemukan tempat ini, saya merasa nyaman berada di dalamnya,” ujarnya. Pandangannya terhadap kesempurnaan adalah keindahan sebuah bangunan berdinding kaca, yang menampakkan pemandangan Los Angeles Basin dan laut Pasifik. Lautan, sebuah tempat yang dianggapnya luar biasa. Bangunan bergaya klasik ini dibangun pada abad pertengahan, dan berlokasi di Trousdale Estate yang didirikan tahun 1967 serta merupakan ikon Hollywod, tempat dibangunnya tempat tinggal baru Wang. Desain dari pemilik rumah sebelumnya yang bernama Burt Reynolds cukup memukau Wang.

Steve Hermann, adalah pria yang bertanggung jawab untuk mendesain properti baru Wang di L.A. “Saya percaya kepadanya. Tanpa alasan apa pun,” ujarnya. “Saya mengagumi kemampuannya untuk menciptakan suasana modern melalui cara yang tidak pernah terpikirkan.”

Ia mungkin merupakan penghuni baru yang memiliki kode pos 90210, tetapi ia bukan sekadar penghuni biasa. Ia adalah penggemar pantai Malibu dan Venice, dan telah merancang banyak gaun pengantin untuk tokoh ternama Hollywood. Dua tahun lalu, ia membuka butik di Melrose Avenue, dan sebagai desainer yang bertanggung jawab agar siapa pun tampil sempurna di red carpet, ia telah menerima banyak penghargaan dari semua gaun yang dirancangnya. Tetapi belakangan ini, sementara ia sedang berada di dalam kota untuk Oscar – Anda dapat berterima kasih kepadanya atas gaun merah menawan yang dikenakan Sandra Bullock – akhirnya ia merasa bosan menginap di hotel. “Sulit sekali untuk beristirahat di lobi hotel,” jelas Wang. “Dan betapa pun indahnya kamar suite hotel, sejenak kemudian Anda akan merasa sedikit ‘gila’.”

Keuntungan lain memiliki hunian di L.A., menurut Wang adalah tidak perlu berebut untuk mendapatkan kursi terbaik di area kolam renang. Membahas hal ini, bagaimana mungkin ia berfoto memakai pakaian renang? “Saya ingin memakai korset dari Alexander Wang, yang saya dapatkan dengan kesepakatan menguntungkan,” jelas Wang. “Saya berpikir akan mengenakan legging atau boyish short, tetapi berikutnya saya sadar, saya berada di sana mengenakan pakaian renang.” Ia melanjutkan dengan tawa, “Lucunya, saya adalah wanita yang tidak akan setiap hari Anda lihat di pantai. Tanya kepada siapa saja yang pernah melakukan perjalanan dengan saya. Biasanya, saya senang mengenakan pakaian berlapis-lapis, seperti Lawrence of Arabia!” Tanyakan saat ia kagum dengan hasil fotonya, seperti seorang wanita yang berusia lebih dari setengah umurnya. “Saya sedikit terkejut, tetapi saya tetap menyukai hasilnya.”

Jauh dari kolam renang, Wang memang tidak pernah tidak mengambil risiko. Saat Fall 2012 Bridal, ia tidak menampilkan satu pun gaun pengantin berwarna putih. “Saya menyukai gaun pengantin hitam,” ujarnya. Bisnis di bidang bridal telah membuat namanya mencuat. Sekarang, ia menikmati hasil kerja kerasnya. Seluruh koleksinya termasuk gaun pengantin couture hingga gaun dengan harga yang lebih terjangkau melalui lini David’s Bridal dan Kohl’s. Tetapi mungkin, langkah keseimbangan paling menarik yang pernah diambilnya adalah menjual gaun pengantin internasional bergaya glamor.

“Glamor tidak pernah menjadi nama tengah saya,” Wang menjelaskan gaya personalnya. Ia memilih suku kata lain “berseni, minimalis, street.” Ia kagum seleranya dideskripsikan sebagai “couture Goth teenager” dan dikatakan bahwa sejak ia memiliki kuasa untuk menciptakan sesuatu, ia bergerak ke arah yang lebih luas lagi sesuai dengan pemikirannya. “Saya mendesain untuk diri sendiri dan tidak glamor sama sekali,” ujarnya, “tetapi saya sadar akan hal itu, dan itu cukup membuat saya frustasi.” Bertahun-tahun desain pakaian ready-to-wear miliknya mengandung unsur edgy, koleksi terakhirnya bahkan lebih menunjukkan hal tersebut, estetik sporty.

Di lemari pribadinya, Wang membuat koleksi desain untuk sesama teman desainernya Rick Owens, yang merupakan pendiri Angeleno yang berbasis di Paris. “Saya memandang dia sebagai seorang seniman yang mengagungkan visi pribadinya dan memiliki kekuatan untuk melalui segalanya,” ujarnya. Koleksi favoritnya adalah sebuah kaus ikonis, yang ia pakai saat tidur dan dalam suasana hati untuk mengenakan warna abu-abu dan hitam. Dalam sehari, ia menggabungkan koleksi tersebut dengan koleksi pribadinya dan Azzedine Alaia. “Saya tahu Stephanie Seymour adalah orang ‘besar’,” jelas Wang mengenai Alaia, “tetapi saya mungkin adalah klien terbesarnya.”

Tetap saja, gaya berpakaian di L.A. Lebih santai dibandingkan dengan New York, yang diibaratkan Wang bahwa celana bergaya kasual pun pantas dipakai. Dia juga berencana untuk menyenangkan diri sendiri, terutama untuk makan malam di bawah langit berbintang. Kegiatan favoritnya di hunian barunya adalah berenang, berjemur, menyetir berkeliling dengan Mercedes Gwagen miliknya, dan tentunya, berbelanja. “Saya bisa saja mendaki menuruni bukit ini, tetapi itu akan menguras semua stamina yang saya miliki,” ujarnya tersenyum. “Dan kembali mendaki menaiki bukit ini mungkin akan membunuh saya.” ?