Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kenapa Obama Melarang Microbeads Skin Care?

Kenapa Obama Melarang Microbeads Skin Care?

Walaupun butiran mikro ini dikenal andal dalam membersihkan segala kotoran, nyatanya Amerika telah setuju untuk melarang penggunaan microbeads di dalam produk kecantikan. Apakah alasannya?

Microbeads sendiri umumnya terbuat dari plastik yang pada kenyataannya mudah didapat, mudah diolah, dan memiliki nilai rendah alias murah. Keampuhan butiran kecil itu berfungsi sebagai 'media' pembersih seperti yang terdapat pada sabun pembersih wajah, krim lulur, sabun mandi, hingga pasta gigi. Tapi tahukah Anda apabila setelah digunakan, butiran itu akan masuk ke dalam saringan kamar mandi Anda, kemudian berkumpul kembali menuju perairan (sungai, danau, bahkan laut). Kemudian apa yang terjadi? Ikan pun tidak akan bisa membedakan apakah itu partikel mikroba untuk dimakan atau bukan. Sehingga berdampak tidak baik bagi ikan maupun ekosistem di sekitarnya. Dan mungkin, Anda mengonsumsi ikan yang sudah memakan butiran plastik tersebut.

Tak heran apabila presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, turut menandatangi Microbeads- Free Water Act 2015 demi menjaga lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Beberapa perusahaan terkait secara perlahan sudah harus memutar otak untuk mencari formula pengganti microbeads, karena di tahun 2018 seluruh produk yang menggunakan butiran mikro plastik tersebut sudah tidak boleh beredar di Amerika. Beruntung beberapa perusahan besar seperti Johnson & Johnson, Unilever, L'Oréal, dan The Body Shop sudah mulai meninggalkan penggunaan microbeads di tahun 2015. Hal tersebut dilansir oleh situs berita Huffington Post demi mengubah gaya hidup individu masa kini agar lebih baik.
Lantas apakah Anda tergerak untuk mengganti produk dengan microbeads demi kesehatan lingkungan? Bisa saja, ada banyak bahan alami yang dapat membantu Anda untuk mengeksfoliasi sel kulit mati maupun kotoran, misalnya pasir, beras, biji kopi, cangkang walnut, biji aprikot, atau serbuk bambu.

 

(Erica Arifianda; Foto: Alex Malikov/ iStock/ Shuttersctock)